45+ Pantun Jangan Marah, Sombong, Pacaran, Jangan Menyerah

Pantun Nasehat Jangan Marah dan Sombong – Ada banyak tingkah laku baik yang sebenarnya bisa Kamu lakukan selama hidup, salah satunya adalah tidak gampang marah ketika dihadapkan dengan berbagai permasalahan. Tentunya Kamu pernah menjumpai seseorang yang mudah tersinggung hingga terpancing emosinya meski hanya masalah kecil saja.

Pantun berisikan dengan pantun petuah seperti pantun nasehat jangan marah dan sombong bisa Kamu jadikan sebagai pengingat untuk senantiasa mengontrol emosi. Jangan pernah sombong dengan apa yang Kamu punya karena semua itu adalah titipan belaka.

Selain itu, jangan mudah marah dengan orang semua hal yang sedang Kamu hadapi. Tidak ada orang di dunia ini yang suka dengan orang pemarah. Sifat emosi tersebut hanya akan membuat orang-orang di sekitar merasa tidak nyaman. Sampai pada akhirnya menyebabkan mereka menjauh.

Contoh Pantun Nasehat Jangan Marah dan Sombong

contoh pantun jangan marah, sombong, pacaran, jangan menyerah
contoh pantun jangan marah, sombong, pacaran, jangan menyerah

Berikut ini adalah contoh pantun nasehat jangan marah dan sombong yang bisa Kamu jadikan sebagai pengingat dalam hidup. Pastikan untuk tetap rendah hati dan tidak pernah menyombongkan tentang apa saja yang sudah Kamu punyai.

Kamu perlu belajar bagaimana untuk menahan amarah yang ada di dalam hati Kamu. Kebiasaan kecil ini juga ternyata mampu membuat jiwa Kamu menjadi lebih dewasa. Ingatlah bahwa orang yang pandai menahan amarah akan diberikan dengan jiwa yang lapang.

Pantun Jangan Marah

1.
Ikan blanak sekarang murah,
Dijual ke pasar seekor dua.
Wahai anak jangan pemarah,
Kalau marah lekas tua.

2.
Angin bertiup satu arah,
Dari lembah menuju telaga.
Janganlah kamu marah,
Niscaya bagimu pahala surga.

3.
Walau bagus baju batik,
Akan rusak tidak terjaga.
Walau wajah sangat cantik
Kalau marah jelek juga.

4.
Pagi hari cuaca cerah,
Bersinar terang cahaya surya.
Lihat itu orang marah,
Kalau bicara keras saja.

5.
Gerimis jatuh hujan mencurah,
Nyiur hijau daun kelapa.
Adik manis jangan marah,
Kalau marah aku cinta.

6.
Duduk manis sehabis kerja,
Minum zamzam makan kurma.
Marah sih boleh saja,
Asal jangan lama-lama.

7.
Senja indah di pelabuhan,
Ikan layang dijual murah.
Hati resah tidak karuan,
Kekasih hati marah-marah.

8.
Gadis kecil anak pak lurah,
Main ke sungai main ke rawa.
Jangan suka marah-marah,
Nanti wajahnya cepat tua.

9.
Keluar rumah cari serabi,
Untuk sarapan di waktu pagi.
Kalau marah jadi hobbi
Jangan-jangan cepat mati.

10.
Ke Madinah Nabi hijrah,
Tuk selamatkan risalah agama.
Kalau kamu sedang marah,
Eh wajahnya tambah cantik aja.

Pantun Nasehat Jangan Sombong

11.
Kayu manis mulai dipahat,
Makanan kecil dua sukat.
Wahai anak dengarkan nasehat,
Moga engkau mendapat berkat.

12.
Pagi hari makan bubur,
Badan lelah setelah lembur.
Hidup di dunia jangan takabur,
Agar tak menyesal di alam kubur.

13.
Jambu merah dari malaka,
Taman main banyak rusa.
Jangan pernah palingkan muka,
Saat berjumpa dengan manusia.

14.
Air cuka penambah rasa,
Sayap kalong lebar rupanya.
Siapa suka meremehkan manusia,
Sifat sombong diapun punya.

15.
Sawah padi tanahnya subur,
Langit senja warna jingga.
Jauhkan diri dari takabur,
Jika ingin masuk ke surga.

16.
Senang main jungkat jungkit,
Lari-lari takut dicubit.
Kalau memberi jangan mengungkit,
Yang menerima merasa sakit.

17.
Lembah hijau tempat menggembala,
Jalan berduri kakipun luka.
Jaga lisan jangan mencela,
Agar tidak masuk neraka.

18.
Angin berhembus daun berdesau,
Bunga mekar berwarna merah.
Lisan lebih tajam dari pisau,
Melukai hati tanpa berdarah.

19.
Ayam jago lurik-lurik,
Gubuk tua hampir abruk.
Berkatalah yang baik-baik,
jangan sampai berkata buruk.

20.
Sore hari duduk menanti,
Senja datang cahaya redup.
Allah inginkan rendah hati,
Supaya tenang dalam hidup.

Pantun Nasehat Rendah Hati

21.
Apa ciri buah mangga,
Besar sekepal wangi aromanya.
Apa ciri penduduk surga?
Rendah hati terhadap sesama.

22.
Kota Garut penghasil domba,
Domba lucu putih warnanya.
Allah cinta pada seorang hamba,
Yang tawadhu di dunia.

23.
Sebelum sholat mari berwudhu,
supaya hilang segala najisnya.
Siapa yang hatinya tawadhu
Kan diangkat derajatnya.

24.
Barang siapa makan mengkudu,
Mungkin sehat di badannya.
Barang siapa berhati tawadhu,
Oleh Allah akan dicinta.

25.
Bunga melati bunga kemboja,
Tumbuh dekat pohon nangka.
Rendah hati akhlak yang mulia,
Membuat orang banyak suka.

Pantun Nasehat Jangan Pacaran

26.
Untuk apa air pancuran,
kalau tidak memancar.
Untuk apa berpacaran,
Lebih baik kita belajar.

27.
Langit senja merah merona,
Merah di tepi bagaikan bara.
Pacaran itu pintunya zina,
Mendapat adzab tak terkira.

28.
Batu belah jadi pancuran,
Pohon tinggi sarang lebah.
Bila sekolah usah pacaran,
Pacaran itu setelah nikah.

29.
Air bukit air pancuran,
Kolam renang di Tanjung Pinang.
Cinta sejati tanpa pacaran,
Kalau senang, cobalah meminang.

30.
Bagaimana siput berpindah,
Kalau berjalan sangat lama.
Bagaimana cinta bersemi indah,
Jika caranya mengundang murka.

31.
Baju batik kain satin,
Pendekar tua hendak bertanding.
Alangkah cantik si pengantin,
Duduk berdua dia bersanding.

32.
Jalan-jalan ke kota Mekah,
Mencari ilmu kitab dibawa.
Hati bahagia karena menikah,
Cinta di dada makin bergelora.

33.
Belajar itu harus rajin,
Suasana kelas kan dirindu.
Ada enaknya jadi pengantin,
Masuk kamar langsung bercumbu.

34.
Pulau Bangka banyak lada,
Tempat petani pergi bekerja.
Menyesal karena menikah muda,
Kenapa tak menikah dari dulu saja.

35.
Ada enaknya anak bertingkah,
Sangat lucu membuat tertawa.
Ada enaknya orang menikah,
Kalau bercinta mendapat pahala.

36.
Air pancuran jatuh berbusa,
Bukit indah di atas kepala.
Orang pacaran mendapat dosa,
Orang menikah dapat pahala.

37.
Gunung tinggi tumbuh kina,
Sangat indah di pandang mata.
Orang pacaran namanya zina,
Orang menikah tunaikan sunnah.

38.
Tenggorokan gatal obatnya gurah,
Sudah digurah enak rasanya.
Perumpuan pacaran perempuan murah,
Perempuan menikah mahal harganya.

39.
Kain batik warnanya merah,
Kena hujan kainpun basah.
Lebih baik kita menikah,
Supaya cinta mendapat berkah.

40.
Bagaimana membuat rakit,
Bambu habis tersisa pinang.
Bagaimana hati tak sakit,
Kekasih hati sudah dipinang.

Pantun Nasehat Jangan Menyerah

41.
Biduk bersandar di pelabuhan,
Kaki tersandung keluar darah.
Hidup ini memang perjuangan,
Terus berusaha jangan menyerah.

42.
Paku sebiji di atas papan,
Burung nuri di atas ilalang.
Hadapi olehmu ombak kehidupan,
Walau perahumu selalu diterjang.

43.
Padang rumput tempat gembala,
Langit biru kini memerah.
Keberhasilan itu laksana piala,
Yang direbut dengan pantang menyerah.

44.
Lari cepat burung puyuh,
Telur tertinggal tak terbawa.
Lisan jangan suka mengeluh,
Lebih baik banyak berdoa.

45.
Bambu sebatang jadi galah,
Tongkat kayu untuk si renta.
Orang menyerah akan kalah,
Sebelum tergapai cita-cita.

Pantun Sedang Marah

46.
Ke Surabaya membawa galah
Galah kecil berwarna merah
Jika saya sedang lelah
Saya sulit kontrol amarah.

47.
Makan pepaya bikin gairah
Buah kentang dibelah-belah
Maafkan saya sering marah-marah
Karena sedang banyak masalah.

48.
Ada peti di dalam gua
Banyak melintas para peziarah
Jika hati sedang kecewa
Maka pantas keluar amarah.


Itulah tadi contoh pantun nasehat jangan marah dan sombong yang harus Kami jadikan sebagai pengingat selama hidup. Kamu harus memahami bahwa nantinya akan muncul sebuah kewibawaan di dalam diri ketika mampu menahan amarah. Jangan terlalu mudah terpancing emosi.

Menahan amarah akan membuat Kamu menghindarkan dari permasalahan yang ada. Selain itu, jangan pernah memancing emosi orang lain karena hal-hal yang tidak perlu. Tentu saja hal ini hanya akan membuang waktu dan tenaga saja.

Cindy Amara

Cindy sangat menyukai kesenian terutama seni budaya dan seni sastra seperti sajak, syair, legenda daerah, pantun, dan puisi.

Leave a Comment