75+ Pantun Balikan Buat Mantan yang Lucu dan Romantis

Pantun Balikan Buat Mantan – Ada banyak sekali alasan yang memungkinkan Kamu untuk bisa balikan dengan mantan. Namun satu hal yang pasti adalah jangan mau menjalin hubungan kembali dengan mantan jika dirinya pernah melakukan kesalahan berupa perselingkuhan hingga berlaku kasar terhadap perempuan.

Ada beberapa pantun balikan buat mantan yang bisa Kamu gunakan untuk mengirimkan kode kepada mereka. Jangan menjadikan perasaan ini hanya terpendam. Cobalah untuk menyampaikannya saja dengan cara yang unik sehingga jika mereka menolaknya anggap saja hanya sebagai lelucon saja.

Tidak ada salahnya jika Kamu ingin balikan dengan mantan. Terlebih jika masih memiliki perasaan yang mendalam dan keduanya sama-sama belum memiliki kekasih yang baru. Cobalah untuk menghubunginya lagi dan berharap dirinya memberikan respon yang positif.

Contoh Pantun Balikan Buat Mantan

contoh pantun balikan sama mantan
contoh pantun balikan buat mantan

Berikut ini adalah contoh pantun balikan buat mantan yang dapat kamu kirimkan secara langsung kepada mereka. Cobalah untuk menjadikannya sebagai cara yang unik dalam mengirimkan kode balikan untuk sang mantan.

Ada berbagai alasan yang bisa membuat seseorang balikan dengan mantan. Mungkin saja karena tidak bisa menemukan orang yang lebih baik daripada mantan atau memang alasan putus cinta hanya karena restu orang tua.

Pantun Mantan Ngajak Balikan

Ada setan di atas pohon
Setan hitam terlihat blo-on
Kalau mantan memohon-mohon
Itu tandanya belum move-on.

Pagi sarapan lauknya ikan
Ikan digoreng campur lodeh
Kala mantan ngajak balikan
Aku bilang, oke deh…

Paman berjalan ke tengah hutan
Menangkap burung dan juga ikan
Mantan minta satu kesempatan
Haruskah aku mengiyakan?

Air laut terlihat pasang
Jahit baju banyak benang
Cinta lama sudah usang
Untuk apa masih dikenang.

Berangkat ke hutan si tuan raja
Tiba di sana membangun tenda
Berjumpa mantan biasa saja
Karena cinta sudah tak ada.

Cabut gigi di bagian dalam
Dokter datang di tengah malam
Jangan lagi mengirim salam
Kisah kita sudah tenggelam.

Jaksa membaca sebuah pasal
Pasal tentang warisan kerabat
Mantan berkata dia menyesal
Tapi semuanya telah terlambat.

Di dahan pohon si ular jali
Tubuh melilit beranjak pergi
Mantan memohon untuk kembali
Haruskah kuberi kesempatan lagi?

Jalan berliku tidak merata
Di tengah-tengah ada pagoda
Mungkin dulu diriku buta
Kini sudah tidak tergoda.

Jalan-jalan di waktu pagi
Libur sekolah ke Pulau Bali
Ngajak balikan setelah pergi
Maaf ya, aku nggak peduli.

Jalan-jalan ke padepokan
Badan letih tetap ditahan
Si mantan minta balikan
Pingin ngajak ke pernikahan.

Jembatan kecil jadi titian
Melintas sungai ada retakan
Mantan rajin beri perhatian
Rupanya dia ingin balikan.

Jualan koran di percetakan
Ada berita tentang penarikan
Sudah lama aku ditinggalkan
Datang-datang ngajak balikan.

Jualan santan di Kalimantan
Santan dibawa ke kota Tarakan
Sekali mantan tetaplah mantan
Jangan berharap minta balikan.

Katak melompat ganti-gantian
Merapat pelan tiba ke tepian
Mantan datang cari perhatian
Tampaknya dia hidup kesepian.

Makan kentang di perhentian
Rasanya enak ditambah abon
Mantan datang curi perhatian
Tampaknya dia belum move on.

Pagi sarapan lauknya ikan
Cuci mulut pakai pepaya
Kala mantan ngajak balikan
Aku bilang, ogah yaa…

Paman berjalan ke tengah hutan
Naik kuda jenisnya jantan
Mantan minta satu kesempatan
Tapi ku sudah hilang ingatan.

Pergi ke gunung cari perguruan
Ada pendekar acak-acakan
Hati bingung dan nggak karuan
Ternyata mantan minta balikan.

Pergi ke pasar beli santan
Depan sekolah membeli bakso
Ada mantan ngajak balikan
Tidak semudah itu ferguso.

Pulpen habis isilah tinta
Tinta sedikit dibawa letnan
Walaupun masih tersimpan cinta
Lebih baik kita temenan.

Sore hari rumputnya basah
Hujan datang depan madrasah
Mantan memilih untuk berpisah
Tetapi kenapa dia gelisah.

Tubuh lelah mau rebahan
Jangan rebahan sama majikan
Ku maafkan semua kesalahan
Tapi bukan untuk balikan.

Pantun Romantis Ngajak Balikan Mantan

Bawa kereta menuju panti
Henti sejenak di jalan merpati
Cerita kita telah berganti
Namun kenangan tetap di hati.

Barang rusak jual ke penadah
Lalu dimasukkan ke dalam kereta
Buat mantan yang terindah
Sudikah engkau mengulang cinta?

Tepung terigu banyak yang laku
Ibu membuatnya kue bolu
Jangan ragu buat mantanku
Aku berubah, bukan yang dulu.

Bila dapat sebuah kesempatan
Jangan lambat buat pengamatan
Apa kabar dikau sang mantan
Moga cepat dapat gebetan.

Bulan bersinar ketika malam
Keluar rumah mencari makan
Kepada bulan kutitipkan salam
Atas rinduku pada sang mantan.

Di tengah kamar tersimpan plastik
Lukisan indah semewah mozaik
Apa kabar mantanku yang cantik
Moga keadaannya selalu baik.

Ikan hiu dibawa boncengan
I miss you, tapi hanya kenangan.

Jual mangga belinya alpukat
Dibuat jus airnya pekat
Walau raga tak lagi dekat
Namun cinta tetap melekat.

Ke Maluku melihat patung
Singgah sebentar di Balai Tanjung
Mungkin aku kurang beruntung
Kisah cinta tiada berujung.

Ke sekolah jauh tempatnya
Ada petani menangkap ikan
Berbahagialah kamu bersamanya
Meski di sini ku sulit melupakan.

Kue cucur diberi ketan
Rasanya hangat ditambah santan
Hatiku hancur semakin rentan
Bila teringat dengan sang mantan.

Pura besakih di Gunung Agung
Tempat nyaman buat merenung
Biarlah aku yang menanggung
Rindu mantan yang menggunung.

Rajin kerja biar tak susah
Kerja merantau ke Cilacap
Meski kita sudah berpisah
Rasa sayangku tak pernah lenyap.

Ikan hiu giginya sebelas
I miss you, mohon dibalas.

Pantun tentang Mantan

Saat petang hujannya rintik
Nonton wayang jangan melirik
Mantan datang terlihat cantik
Tapi sayang tidak menarik.

Ada beruang memangsa ikan
Ikan melompat penuh ketakutan
Aku berjuang mempertahankan
Sekarang hanya sekedar mantan.

Ke Kalimantan main layang-layang
Jatuh di pasir terkena cangkang
Wajah mantan terbayang-bayang
Langsung ingin berak ke belakang.

Bawa sabit pedagang asongan
Jual makanan mengandung santan
Rasa sakit akan kebohongan
Kelak dirasakan oleh sang mantan.

Burung perkutut makan ketan
Bapak petani membawa rotan
Ngapain harus mikirin mantan
Kalau di sini ada gebetan.

Main kecapi di saat pagi
Senarnya putus terkena jari
Jangan diratapi pacar yang pergi
Agar sedihmu cepat berlari.

Lihat artis rebut-rebutan
Artis cantik metropolitan
Jangan lagi mengingat mantan
Sudah pergi tanpa pamitan.

Pisau tumpul hendak diasah
Beri air supaya basah
Jika memilih untuk berpisah
Kenapa sekarang masih gelisah.

Setelah rehat boleh berenang
Lalu bermain sebuah kendang
Mantan yang jahat jangan dikenang
Lebih baik namanya ditendang.

Layang-layang di selatan
Terbang rendah ke pelabuhan
Yang disayang t’lah jadi mantan
Bukan jodoh yang disiapkan Tuhan.

Ada preman berwajah bengis
Temannya datang mukanya sinis
Melihat mantan sedang menangis
Di hati senang terasa manis.

Jangan terlena dengan jabatan
Jika diangkat, godaan ditahan
Buat apa ingat mantan
Mending kita ingat Tuhan.

Sehat badan terasa prima
Karena makan semangkuk kurma
Lihat mantan membuat trauma
Sakit di dada susah diterima.

Kena tembak harus diperban
Perban dibalut bersama koran
Berlagak sebagai korban
Nyatanya kamu adalah pemeran.

Tengah malam membaca buku
Buku tipis seputar harajuku
Selamat malam mantan-mantaku
Apakah masih tak laku-laku?

Selembar besi sudah karatan
Buat dipakai memasang rotan
Jangan bersedih mikirin mantan
Karena kamu masih jadi rebutan.

Ada rumah di tengah dukuh
Rumah tua terlihat kukuh
Ketemu mantan jadi sok angkuh
Dia gak sadar pernah ku rengkuh.

Duduk berdua bersebelahan
Jalan-jalan di atas jembatan
Hancur cinta karena selingkuhan
Lupakan kenangan bersama mantan.

Daun acar dimakan beruang
Acar direbut sama bekantan
Mantan pacar harus dibuang
Agar lenyap dari ingatan.

Ke Belanda di musim semi
Salju mencair ke dalam parit
Inilah derita yang aku alami
Kegagalan cinta yang amat pahit.

Kue putu berbahan ketan
Tarus dua di dalam rantang
Saat aku terkenang mantan
Aku teringat setumpuk utang.

Bambu tajam buat sembilu
Berduri pula si pohon randu
Yang lalu biarlah berlalu
Usah dikenang mengusik rindu.

Ke Pondok Indah naik angkutan
Badan jatuh, patahlah tulang
Kenangan indah bersama mantan
Semoga takkan pernah terulang.

Pergi ke sungai naik perahu
Perahu tiba di kota Maluku
Mantan pamer kekasih baru
Tetapi lebih jelek dari aku.

Bunga layu di atas bangku
Janganlah mengeluh ketika jemu
Wahai kamu yang singgah di hatiku
Pergilah jauh bersama khianatmu.

Dari Kualanamu ke Maluku
Bawa hadiah sekilo duku
Dulu kamu yang mutusin aku
Sekarang kamu udah gak laku.

Bapak petani naik angkutan
Istrinya datang mau arisan
Hari ini berjumpa mantan
Rasanya hambar tiada berkesan.

Di bis kota himpit-himpitan
Sampai lupa tempat alamatnya
Lama sudah tak jumpa mantan
Sampai lupa siapa namanya.

Peras santan dibuat donat
Donat enak banyak peminat
Buat mantan yang berkhianat
Semoga tidak terkena laknat.

Ke toko bangunan beli paku
Jangan lupa membawa palu
Dulu kamu yang mutusin aku
Sekarang kamu yang jadi malu.

Ke Bosnia mencari kerang
Malah berjumpa dengan beruang
Agar dunia kembali riang
Kenangan mantan harus dibuang.

Mobil balap tabrak-tabrakan
Lalu diangkut di atas sampan
Wajah mantan harus dilupakan
Karena di luar banyak yang tampan.

Monyet putih bukan bekantan
Suka memakan ranting rotan
Terima kasih untuk sang mantan
Kini hidupku tak lagi rentan.

Selembar tikar diikat benang
Kakak membawa pakaian renang
Mantan pacar jangan dikenang
Karena membuat tidak tenang.

Burung pipit, burung murai
Indah berkicau di balik tirai
Air mata jatuh berderai
Teringat dulu waktu bercerai.

Pergi ke gurun melihat gua
Tumbuh banyak si pohon kurma
Jika kamu dulu mendua
Sekarang nikmatilah karma.

Buah kepala di dalam peti
Petinya hilang dibawa maling
Katanya cinta setengah mati
Baru seminggu sudah berpaling.

Hutang dibayar dengan kontan
Dapat uang dari Pakistan
Apa kabar dikau sang mantan
Masihkah sama seperti setan?

Saat pagi nyalakan lilin
Lilin terbelit selembar kain
Mantan pergi, aku ditinggalin
Saatnya bangkit, cari yang lain.

Sumpah dipegang secara kukuh
Saat panas harus berteduh
Kamu itu yang selingkuh
Mengapa aku yang kau tuduh.

Kamar ratu berwarna biru
Ratu pulang membawa jamu
Bahagialah kamu dengan yang baru
Tapi jangan lupakan utang-utangmu.

Kayu jati dibuat peti
Peti dikirim ke pulau Bali
Kalau hati sudah tersakiti
Jangan harap datang kembali.

Hari rabu membeli roti
Roti dimakan di dalam kantin
Kalau gak mau untuk disakiti
Makanya dulu jangan nyakitin.

Datang ke kota menjual intan
Intan terpajang di tengah pameran
Semua cerita dengan sang mantan
Kan ku jadikan sebuah pelajaran.

Santan masak jadikan adonan
Airnya meluap jadi berserakan
Mantan sudah duduk di pelaminan
Mari bangkit dari keterpurukan.

Kalimantan hutannya lebat
Bangun pagi kerja yang giat
Lihat mantan sudah bertobat
Jangan lagi buat maksiat.

Kakak Arjuna bernama Bima
Paling cepat badannya berkeringat
Kita berpisah sudah lama
Kenangan itu tak usah diingat.

Kuda makan ekornya goyang
Perutnya lapar sudah keroncongan
Saat di depan ucapkan sayang
Eh, di belakang main tikungan.

Pohon rotan tidak berbulu
Layu mati karena benalu
Mantan hanyalah masa lalu
Jangan sampai membuat halu.

Pergi ke hutan menangkap itik
Jatuh ke danau tak mau naik
Meski mantan wajahnya cantik
Tapi dia bukan orang yang baik.

Jalan-jalan ke Norwegia
Balik ke rumah bawa cerita
Ku buat kamu bahagia
Tapi akhirnya ku menderita.
Kulit bentol kena gigitan
Nyamuk nakal banyak kawanan
Simpan mantan dalam ingatan
Sebagai bekal dalam perjalanan.

Bikin santan malam-malam
Santan dimasak buat yang ngidam
Kenangan mantan begitu kelam
Harus lupakan biar tak dendam.


Itulah tadi kumpulan pantun balikan buat mantan yang mungkin bisa menjadi langkah awal bagi Kamu untuk memberikan kode balikan kepada mereka. Namun sebelumnya jalinlah komunikasi kembali dengan sebaik mungkin dengan berharap bahwa mereka juga memberikan respon yang baik.

Selanjutnya jangan lupa untuk selalu mengungkapkan apa yang Kamu rasakan secara jujur. Ungkapkan alasan apa yang ada dalam pikiran Kamu untuk mengajak balikan dirinya sehingga mereka merasa tersanjung atau bahkan mengiyakan ajakan tersebut.

Cindy Amara

Cindy sangat menyukai kesenian terutama seni budaya dan seni sastra seperti sajak, syair, legenda daerah, pantun, dan puisi.

Leave a Comment