55+ Pantun Bersajak ABAB: Lucu, Nasehat, Alam dan Pendidikan

Pantun Bersajak ABAB – Salah satu ciri yang paling umum dari pantun adalah memiliki sajak ABAB. Seperti yang sudah Kamu tahu bahwa karya sastra lama ini memang mempunyai aturan terikat yakni berupa rima atau bunyi di akhir kalimatnya. Hal ini menjadi ciri khas dari mereka sehingga disebut pantun sajak ABAB.

Ini artinya, rima di baris pertama akan sama dengan bunyi akhir baris tiga. Selanjutnya bunyi akhir di baris kedua sama dengan rima di baris keempat. Hal ini sudah menjadi ketentuan umum yang harus Kamu penuhi ketika sedang membuat pantun sajak abab tersebut.

Menyusun satu bait pantun saja memang dianggap gampang atau bahkan susah bagi sebagian orang. Hal ini karena harus mencari kata-kata dengan bunyi akhir yang memiliki akhiran sama atau mirip. Ini artinya, Kamu wajib memiliki banyak kosa kata sehingga tidak kebingungan merangkainya.

Contoh Pantun Bersajak ABAB

contoh pantun bersajak abab
contoh pantun bersajak abab

Berikut ini adalah contoh pantun bersajak ABAB yang mungkin masih bisa membuat Kamu kebingungan ketika sedang merangkainya. Jadikan sebagai inspirasi dalam menyusunnya dari baris pertama hingga keempat.

Seseorang yang pandai merangkai pantun tentunya memiliki perbendaharaan kata yang banyak. Dengan begitu, Kamu tidak akan kesulitan jika ingin mencari kata yang memiliki bunyi akhir serupa dari baris sebelumnya.

Pantun Sajak ABAB Tentang Nasehat

Buah manis buah salak
Buka puasa dengan kurma
Hilang rupa karena akhlak
Akhlak buruk tak ada guna

Mengambil air guna perigi
Dibuat mandi terasa dingin
Semakin pohon menjulang tinggi
Semakin kencang terpaan angin

Depan rumah pohon mangga
Sebelahnya ada pohon suji
Jika ingin masuk surga
Jangan lupa untuk mengaji.

Bunga indah mekar setangkup
Warnanya ungu harum baunya
Seribu teman tidaklah cukup
Satu musuh banyak rasanya.

Hujan turun basahi ranting
Ranting jatuh diinjak tupai
Belajar itu sangatlah penting
Agar cita-citamu bisa tercapai.

Masuk ke sungai injaklah batu
Paku didapat jangan dibuang
Orang pintar menjaga waktu
Karena waktu adalah uang.

Ada burung tidur mendengkur
Tidur pulas sayapnya patah
Ibu-ibu bergulat di dapur
Bapak-bapak mencari nafkah.

Kue lapis enak dimakan
Baru dibeli di kota Banjar
Masa kecil jangan disia-siakan
Pergunakanlah untuk belajar.

Pantun Sajak ABAB Tentang Orang Tua Untuk Anak

Buah salak buah sukun
Tergores pisau jari berdarah
Jadilah anak rajin dan tekun
Tetap berjuang pantang menyerah

Gaun indah berenda-renda
Berwarna putih motif melati
Wahai anakku kasih ibunda
Jadilah manusia selalu berbakti

Pantun Sajak ABAB Tentang Anak Anak

Coba tengok pohon kelapa
Tumbuh besar tinggi menjulang
Senangnya hati bermain sepak bola
Tak terasa hari sudah berganti petang

Pergi ke pantai naik sepeda
Ombak datang menghantam karang
Asik bermain boleh-boleh saja
Sebelum petang ingatlah pulang

Jalan-jalan keliling Madura
Makan dodol rasanya kenyal
Lihat pengalaman yang lebih tua
Agar tak ada kata menyesal

Pantun Sajak ABAB Tentang Tata Krama Dan Sopan Santun

Mencari ikan ke rawa-rawa
Ikan ditangkap ternyata mati
Hormatilah kedua orang tua
Agar hidup selalu diberkati

Ikan lele mencari makan
Mencari makan di dalam lumpur
Jika orang tua selalu diutamakan
Maka hidup pastilah makmur

Berjalan masih harus dituntun
Jika lelah mintalah berhenti
Bersikaplah sopan dan santun
Jaga ucapan agar tak menyakiti

Pantun Sajak ABAB Tentang Belajar Atau Pendidikan

Hujan badai segera menghindar
Takut ada pohon yang roboh
Barang siapa tak giat belajar
Seumur hidup menanggung bodoh

Pohon cemara ditanam sejajar
Dahannya patah tinggal sebelah
Perintah Allah untuk belajar
Niat tulus baca bismillah

Main sepeda jalannya memutar
Jalan gelombang berliku-liku
Jikalau ingin menjadi pintar
Ingat selalu membaca buku

Luas membentang langit biru
Indah dipandang luar sekolah
Hormat selalu pada gurumu
Supaya ilmu mendapat berkah

Pantun Sajak ABAB Tentang Agama

Memancing ikan duduk di pinggiran
Sungainya keruh bagai jelaga
Kitab Al Qur’an sebagai tuntunan
Petunjuk jalan menuju surga

Cantik rupanya bunga asoka
Kelopak kecil banyak ditabur
Tidak sembahyang tidak puasa
Tersiksa badan di dalam kubur

Pergi ke pasar membeli nangka
Kaki keseleo salah urat
Terhadap orang tua selalu durhaka
Dunia akhirat selalu melarat

Anak kecil rambutnya ikal
Minum es buah rasa bidara
Punya masalah sebesar kapal
Kasih Allah seluas samudra

Singa hewan penguasa rimba
Siapa mengganggu tak kan selamat
Bila akhlak sudah mulia
Dunia akhirat dipenuhi rahmat

Pantun Sajak ABAB Tentang Jenaka

Sering begadang hingga tengah malam
Begadang sambil makan tahu oring
Badannya besar siswa kelas enam
Tetapi sayang ternyata cengeng

Burung perkutut
Burung kutilang
Hei kamu kentut
Baunya tak hilang-hilang

Hidupkan api dengan pemantik
Memasak nasi kuali gosong
Hei adik memang berwajah cantik
Tetapi sayang giginya ompong

Buah pisang buah tomat
Busuk disimpan dalam peti
Pantas saya bau menyengat
Rupanya kamu belum mandi

Ada sungai rumah buaya
Sungainya luas dalam sekali
Ku kira mirip Luna Maya
Tapi ternyata mirip Mpok Ati

Ku lihat seorang aki-aki
Duduk bersandar di samping gentong
Ku kira kau laki-laki
Tapi ternyata seorang bencong

Peras santan pakai air
Dicampur gula manis rasanya
Itu mantan apa tukang parkir
Sukanya muncul tiba-tiba

Pantun Sajak ABAB Tentang Kesehatan

Pergi ke sekolah hari selasa
Cepat berangkat takut terlambat
Sering-seringlah berolahraga
Agar tubuh menjadi sehat

Saat lebaran banyak ketupat
Makan bersama di rumah Sari
Ingin badan sehat dan kuat
Banyak konsumsi makanan bergizi

Pergi berjalan di hutan lebat
Hutan gelap tak terkira
Tak akan tahu nikmatnya sehat
Sebelum sakit telah dirasa

Sarapan bubur dengan santan
Makan tersedak terlalu cepat
Perbanyak konsumsi sayur-sayuran
Supaya badan selalu sehat

Anak gadis pandai menjahit
Tapi tidak mahir berdandan
Agar tidak tertular penyakit
Cucilah tangan sebelum makan

Pantun Sajak ABAB Tentang Lingkungan

Melihat sungai airnya jernih
Bisalah mandi memakainya
Jika mendamba lingkungan bersih
Ambil sampah buang pada tempatnya

Santai sore makan salak
Ditemani pula dengan kuaci
Jika sampai bumi ini rusak
Manusia pasti akan merugi

Buah dikupas jangan dimakan
Buah itu punya bu Ani
Mari bersama jaga lingkungan
Supaya tetap aman dan asri

Duduk di kursi kayu ulin
Guna yang benar khawatir patah
Bumi gerah bencana rutin
Pohon di hutan habis dijarah

Pantun Sajak ABAB Tentang Kebangsaan

Mandi di sungai beramai-ramai
Pulang membawa ikan arwana
Tanah air ku indah dan permai
Tak ada lain Indonesia

Kamu bersedih aku berduka
Akan selalu hidup menyatu
Mottonya itu Bhinneka Tunggal Ika
Meski berbeda tapi tetaplah satu

Kota pahlawan kota Surabaya
Pejuang lahir di kota ini
Aku slalu cinta pada Indonesia
Kesatuannya harga mati


Itulah tadi contoh kumpulan pantun bersajak abab yang bisa Kamu jadikan sebagai contoh sebelum merangkainya. Ada banyak sekali contohnya sehingga jangan kebingungan untuk membuatnya sendiri. Selain itu topiknya pun juga beragam mulai dari belajar lebih giat, menghormati guru dan orang tua.

Kamu pun bisa menulis pantun sajak abab ini sesuai dengan apa yang sedang Kamu alami. Hal ini karena cukup banyak orang menjadikan pantun sebagai media bagi mereka untuk menunjukkan perasaan mereka. Bahkan tak jarang jika ingin mengungkapkan perasan cinta.

Cindy Amara

Cindy sangat menyukai kesenian terutama seni budaya dan seni sastra seperti sajak, syair, legenda daerah, pantun, dan puisi.

Leave a Comment