80+ Pantun Hujan : Lucu, Gerimis, Cinta, Romantis, Deras di Pagi Hari

Pantun hujan merupakan pantun yang akan membahas seputar hujan baik untuk isi maupun sampirannya. Mengingat bahwa temanya adalah hujan, maka setiap pantunnya pun berhubungan langsung dengan berbagai hal mulai dari gerimis, hujan deras, petir hingga aroma khas hujan.

Ada banyak jenis pantun yang bisa digunakan ketika sedang membahas topik mengenai hujan, mulai dari pantun romantis hingga nasihat. Kamu pun bisa menyampaikan isi pantun tersebut sesuai dengan kebutuhan. misalnya ingin mengungkapkan perasaan suka terhadap seseorang.

Ada banyak sekali pantun hujan yang bisa Kamu buat sendiri. Salah satunya adalah pantun hujan romantis. fungsinya yakni mampu mengungkapkan perasaan terdalam kepada orang-orang yang disukai seperti halnya gebetan.

Contoh Pantun Hujan

contoh pantun hujan
contoh pantun hujan

Berikut ini adalah kumpulan pantun hujan yang bisa Kamu jadikan sebagai referensi pada saat kebingungan menggambarkannya. Ada banyak sekali contohnya sehingga jangan kebingungan ketika sedang memilih kata-kata tertentu.

Misalnya saja Kamu sedang ingin mengungkapkan perasaan rindu terhadap seseorang. Cobalah untuk menunjukkannya dengan hujan yang sedang terjadi saat ini.

Negeri Arab negeri gurun,
Angin berhembus sungguh pelan.
Malam ini hujan turun,
Membawa 1000 Kenangan.

Pekalongan kota batik,
Batik tradisi aneka warna.
Hujan turun rintik-rintik,
Teringat Dikau yang disana.

Pantun Hujan Gerimis

1. Hujan datang
Pak Tani menanam kentang,
Kentang ditanam semua lahan.
Pagi hari hujan datang,
Turunnya dengan sangat perlahan.

2. Menikmati gerimis
Wajah kucing terdapat kumis,
Bermain-main dengan penggaris.
Duduk sendiri menikmati gerimis,
Menang dia yang berwajah manis.

3. Gerimis segera datang
Jalan-jalan ke Kota Mataram,
Pulangnya ke kota Batang.
Langit Mendung Surya Temaram,
Rupanya gerimis segera datang.

4. Kamu manis
Sawah ladang penghasil panggilan,
Ambil kain untuk alingan.
Kalau gerimis memulai hujan,
Kamu manis dengan senyuman.

5. Hujan gerimis
Angin datang begitu ringan,
Menemani orang bersampan.
Hujan gerimis membawa kenangan,
Tentang dia yang begitu tampan.

6. Sebentar lagi
Arab Saudi banyak gurun,
Makan di restoran lauk ayam.
Sebentar lagi hujan turun,
Di dalam kamar aku berdiam.

7. Alangkah indah
Masih kecil mungkin manja,
Akan berubah saat dewasa.
Alangkah indah gerimis senja,
Kupandang dari balik jendela.

8. Gerimis turun
Bunga mawar bunga berduri,
Harumnya sampai dalam kelambu.
Gerimis turun di pagi hari,
Membawa suasana terasa syahdu.

9. Membawa damai
Bunga mawar memang berduri,
Lebih indah dari melati.
Hujan gerimis Di malam hari,
Membawa damai di dalam hati.

10. Setelah gerimis.
Perahu Layar di Batanghari,
Melewati desa yang sunyi.
Hujan gerimis di siang hari,
Setelah gerimis ada pelangi.

Pantun Hujan Romantis

11. Mulai hujan
Anak menangis ingin jajan,
Setelah jajan pergi berenang.
Ketika hari Mulai hujan,
Di dalam hati terasa senang.

12. Rahmat
kalau belajar harus cermat,
menjawab soal dengan tepat.
Semoga Hujan membawa rahmat,
Menebar kebaikan untuk umat.

13. Minum kopi
Masak bebek di dalam wajan,
Setelah itu membuat ketan.
Dingin-dingin di saat hujan,
Minum kopi untuk menghangatkan.

14. Bikinin kopi
Burung pipit terbang melayang,
Terbang tinggi tanpa tujuan.
Bikinin kopi dong Sayang,
Tentu nikmat saat hujan.

15. Mari tidur
Gaun indah merah marun,
Gula manis untuk semut.
Kalau hujan sudah turun,
Mari tidur satu selimut.

16. Memang romantis
Tahu gejrot tahu petis,
Tahunya besar diiris-iris.
Hujan Gerimis memang romantis,
Apa lagi berduaan dengan si manis.

17. Kutitip rindu
Bikin sambal tambah belacan,
Belacan itu dari Bangka.
Kutitip rindu pada saat hujan,
Untuk dirimu jauh di sana.

18. Apa kabar
Sungai Musi semuanya lebar,
Pergi ke hilir ikut aliran.
Wahai kekasih apa kabar?
Di sini hujan aku sendirian.

19. Diriku sendiri
Hutan rimba tempat si Macan,
Banyak pula berbagai hewan.
Jika malam turun hujan,
Diriku sendiri gak bisa berduaan.

20. Semoga kau pulang
Kuda berlari kaki berderap,
Lintasi gurun begitu hebat.
Kepadamu aku berharap,
Semoga kau pulang cepat-cepat.

Pantun Hujan Deras

21. Menunggu
Membaca cairan berirama,
Langit luas banyak petirnya.
Aku Menunggu begitu lama,
Hujan turun pada akhirnya.

22. Bakar jagung
Sungguh tinggi Gunung Agung,
Naik kepuncak bersama ajudan.
Hujan-hujan bakar jagung,
Senang-senang hangatkan badan.

23. Hujan turun deras
Dari tadi jadi beras,
Dari benang menjadi kain.
Kalau hujan semakin deras,
Enaknya kita ngapain?

24. Hati-hati
Bambu kuning bambunya lurus,
Kalau meliuk bisa melintir.
Hujan deras turun terus,
Hati-hati datang banjir.

25. Banjir melanda
Pohon Pinang pohon gandul,
Tumbuh satu di tepi rawa.
Pohon ditebang hutan gundul,
Hujan turun banjir melanda.

26. Kita ngopi
Batu gurun amat keras,
Gurun luas terasa sepi.
Kalau hujan turunnya deras,
Paling enak kita ngopi.

27. Minum jahe
Wangi-wangi daun pandan,
Pemilik kebun beserta tomat.
Dingin-dingin saat hujan,
Minum jahe begitu nikmat.

28. Adakah
Aroma wangi dari asiri,
Asiri tumbuh jauh di tepi.
Hujan deras seorang diri,
Adakah yang mau mengirim kopi?

29. Genteng bocor
Syair lama puisi setanggi,
Ditulis oleh Amir Hamzah.
Hujan deras dari pagi,
Genteng bocor rumahnya basah.

30. Banjir
Makan opor dari Betawi,
Gurih sekali karena kelapa.
Hujan di Bogor banjir di sini,
Sudah nasib jadi orang Jakarta.

Pantun Hujan Cinta di Hatiku

31. Kenapa rindu
Ingin jajan anak Belanda,
Pergi lari ke kebun tebu.
Ketika hujan deras melanda,
Kenapa rindu menggebu-gebu.

32. Pada hujan
Jalan-jalan ke Pantai Carita,
Pulangnya membeli mie kucai.
Pada hujan aku bercerita,
Tentang cinta yang tak pernah usai.

33. Cinta ini
Obat herbal mari diramu,
Walau pahit tuk mengobati.
Cinta ini kukirimkan padamu,
Semoga engkau akan mengerti.

34. Kuketuk pintu
Pohon sagu pohon kelapa,
Sungguh enak dimakannya.
Kuketuk pintu dan jendela cinta,
Semoga engkau membukakannya.

35. Lebih indah
Mangga kueni dari lembah,
Lembah hijau begitu sunyi.
Cinta ini begitu indah,
Lebih indah dari pelangi.

36.
Dari padi jadi beras,
beras kencur adalah jamu.
Bagaikan hujan yang deras,
begitu lah cintaku kepadamu.

37.
Alangkah enak buah pepaya,
dimakan bersama-sama.
Betapa hati bahagia,
Karena sedang dilanda cinta.

38.
Ambil pita berwarna biru,
air minum kenapa keruh.
Hujan cinta hujan rindu,
Membasahi seluruh tubuh.

39.
Buah nangka buah pepaya,
berada di atas kain sutra.
Hati siapa yang tak bahagia,
Jika dilanda hujan cinta.

40.
indah-indah bunga melati,
lebih indah bunga dahlia.
Basah-basah hati ini,
Basah oleh hujan cinta.

Pantun Hujan Di Pagi Hari

41. Terdengar gemericik
Kota batik namanya Jogja,
Sumur dalam tak ada timba.
Terdengar gemericik di atas sana,
Rupanya hujan telah tiba.

42. Syahdu
Kayu rubuh menimpa batu,
Dikirim saja ke kota Medan.
Waktu subuh begitu syahdu,
Agar terdengar di tengah hujan.

43. Pagi hari
Pergi ke pasar lupa karinya,
Memasak sayur ikan berduri.
Betapa besar nikmat dari-Nya,
Hujan turun di pagi hari.

44. Berdzikir
Orang Jepara pandai mengukir,
Wajah ceria berseri-seri.
kepada-Nya hati ini berdzikir,
Di tengah gerimis pagi hari.

45. Rintik hujan
Bulan Ramadhan bulan diberkahi,
Berakhir dengan hari lebaran.
Rintik hujan mulai membasahi,
Dedaunan hijau di tengah taman.

46. Pelangi indah
Jual ragi di Pasar Raya,
Jangan lupa membawa wadah.
Hujan pagi mulai reda,
Menyisakan pelangi indah.

47. Selamat pagi
Lari pagi di tengah taman,
Anak gadis malah berdandan.
Selamat pagi teman-teman,
Semoga bahagia di tengah hujan.

48. Berdingin-dingin
Lari pagi di jalan raya,
Pohon beringin lebat daunnya.
Selamat pagi untuk semuanya,
Selamat berdingin-dingin ria.

49. Rahmat
Pasir gurun panas rasanya,
Bagai dunia hendak kiamat.
Hujan turun kita berdoa,
Semoga hujan menebar rahmat.

50. Jangan malas
Lewat lautan naik feri,
Rasa semut dan di ujung kaki.
Walau hujan di pagi hari,
Jangan malas menjemput rezeki.

Pantun Hujan Rintik-Rintik

51. Terbangun
Anak kecil main undur-undur,
Lucky lucky bermain gelatik.
Terbangun ketika tidur,
Di genteng terdengar rintik-rintik.

52. Syahdu
Kain batik boleh dibeli,
Beri aroma harum melati.
Hujan rintik-rintik suasana sunyi,
Mengapa Syahdu di dalam hati?

53. Si cantik
Beli jajan dalam plastik,
Bunga indah jangan dipetik.
Kalau hujan rintik-rintik,
Diriku teringat pada si cantik.

54. Menyeduh
Ambil topi untuk penari,
Burung gelatik terbang tinggi.
Menyeduh kopi di pagi hari,
Hujan rintik-rintik masih menemani.

55. Jatuh di atap
Burung pipit alap-alap,
Singgah di pucuk petai.
Hujan rintik-rintik jatuh di atap,
Dari pagi belum selesai.

56. Dihangatkan
Dari sawah melihat sapi,
Melewati sebuah jembatan.
Badan dihangatkan oleh kopi,
Hati dihangatkan oleh kenangan.

57. Rintik hujan
Padi menguning di tengah sawah,
Sungguh indah dipandangnya.
Rintik hujan begitu renyah,
Memanjakan daun telinga.

58. Pergi ke sawah
Makan kari minum blewah,
Duduk bersama bagaikan raja.
Pak tani pergi ke sawah,
Di bawah hujan ia bekerja.

59. Bersantai
Ayam berintik di atas pagar,
Kaki menjuntai makan merica.
Hujan rintik-rintik bikin mager,
Enaknya bersantai di rumah saja.

60. Tarik selimut
Belalang hinggap di balik daun,
Terbang bebas ketika pagi.
Kalau hujan masih turun,
Tarik selimut, yuk tidur lagi.

Pantun Hujan Petang Hari

61. Syahdunya senja
Anak manja bagaikan putri,
makan kecil camilan kentang.
Syahdunya senja di hari ini,
Gerimis turun di waktu petang.

62. Gerimis mengundang
Angin menderu dengan kencang,
Mematahkan pohon pinang.
Kudengar lagu gerimis mengundang,
Di kala gerimis waktu petang.

63. Bersamamu
Memakai gamis dari saudara,
Saudara dari kota Madinah.
Hujan gerimis di waktu senja,
Bersamamu bertambah indah.

64. Amat rindu
Kain sari kain belacu,
Dijemur di hari siang.
Terasa diri amat rindu,
Kalau hujan di waktu petang.

65. Awan mendung
Dalam karung terisi kentang,
Dari Jawa ke Ujung Pandang.
Awan mendung mulai datang,
Mengiringi langit petang.

Pantun Selamat Hujan Kawan

66. Menikmati hujan
Burung dara terbang ke awan,
Sayap mengepak dengan pelan.
Wahai teman wahai kawan,
Selamat menikmati hujan.

67. Mari ngopi
Tumbuh subur pohon beringin,
Di dekat pohon pepaya.
Hujan ini begitu dingin,
Mari ngopi bersama saya.

68. Kalau dingin
Kalau dingin makan ketan,
Makan nasi dengan empal.
Kalau dingin terasa di badan,
Lebih baik memeluk bantal.

69. Makin asyik
Putih kain terkena bintik,
Tak sedap dipandang mata.
Makin dingin makin asyik,
Kalau ada teman di samping kita.

70. Kasian
Perahu kecil jangan ditambat,
Walau menempuh jarak berkilo.
Hujan turun semakin lebat,
Aku kasian dengan si jomblo.

Pantun Langit Tak Selalu Cerah

71.
Penyair gila membuat madah,
Madah untuk kekasihnya.
Langit biru semakin indah,
Kala diterpa cahaya surya.

72.
Zaman susah hati tabah,
Mengeluh itu tiada guna.
Langit tak selalu cerah,
Ada kalanya hujan melanda.

73.
Masih kecil menonton drama,
Tentang pangeran putri tercinta.
Walau mendung menjelma,
Jangan pernah putus asa.

74.
Sore hari pasang pelita,
Untuk menerangi teras rumah.
Setelah langit gelap gulita,
Akan terbit pelangi yang indah.

75.
Gadis muslimah pakai kerudung,
Duduk belajar di dalam kelas.
Langit mendung semakin mendung,
Akan tiba hujan yang deras.

76.
Pengantin tidur di tenda biru,
Malu-malu tersenyum simpul.
Walau langit semakin kelabu,
Yang penting keluarga berkumpul.

77.
Air sungai terus mengalir,
Menuju hilir dari hulu.
Angin senja bersemilir,
Membawa awan yang kelabu.

78.
Sungguh manis rasanya jambu,
Jambu biji jambu merah.
Walau langit berwarna kelabu,
Yang penting hati kita cerah.

79.
Hati senang di hari raya,
Orang berkumpul dengan meriah.
Begini nasib langit dunia,
Kadang mendung kadang cerah

80.
Rumah kecil hutan bambu,
Beralaskan bongkahan batu.
Di senja yang kelabu,
Aku rindu, aku menunggu.


Hujan biasanya identik dengan kesedihan, kerinduan dan kegalauan. Itulah alasannya mengapa banyak orang menjadikan tema hujan ini ketika mereka sedang membuat karya sastra. Pasalnya ada banyak hal menarik yang terjadi selama hujan berlangsung.

Misalnya saja seperti karya sastra pantun hujan di atas. Kamu bisa menjadikannya sebagai referensi ketika sudah merasa kebingungan untuk menentukan kata-kata yang pas untuk menggambarkan hujan. Atau bahkan kesedihan yang begitu besar seperti halnya derasnya hujan.

Cindy Amara

Cindy sangat menyukai kesenian terutama seni budaya dan seni sastra seperti sajak, syair, legenda daerah, pantun, dan puisi.

Leave a Comment