35 Pantun Ngajak Nikah yang Romantis dan So Sweet 2023

Pantun Ngajak Nikah – Mengungkapan keinginan untuk mengajak pasangan ke jenjang yang lebih serius memang menjadi momen paling susah dan tidak bisa dianggap mudah oleh siapa saja. Maka dari itu, jika Kamu sedang berada di fase seperti ini, cobalah untuk berpikir jernih terlebih dahulu.

Terkadang rasa takut akan penolakan pastinya Kamu rasakan pada saat mengutarakan ajakan tersebut. Bahkan membuat orang-orang bisa berpikir dua kali lagi ketika hendak menyampaikan perasaan tersebut. Mengingat juga bahwa pernikahan bukan lagi sebuah lelucon sehingga harus serius.

Penolakan akan berbagai alasan mungkin saja terjadi karena pasangan belum siap dalam berbagai hal untuk menjalin hubungan rumah tangga. Tentunya Kamu pun bisa mempertimbangkan jawaban tersebut. Apabila bersedia menunggu, pikirkan kembali apakah benar-benar worth it atau tidak.

Contoh Pantun Ngajak Nikah

contoh pantun ngajak nikah
contoh pantun ngajak nikah

Berikut ini adalah kumpulan pantun ngajak nikah yang bisa Kamu berikan kepada sang kekasih jika ingin segera melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Terlebih jika umur, finansial hingga mental Kamu dan pasangan sudah merasa siap.

Jangan menunda pernikahan apabila semua sisi sudah siap baik dari umur, keuangan, karir hingga mental. Cobalah untuk menyegerakan pernikahan tersebut. Terlebih jika dua belah keluarga sudah saling mengenal sehingga telah mengantongi restu.

1. Jalan ke sungai ada pancoran
Adik datang bawa asinan
Sudah lima kita pacaran
Mari resmikan ke pelaminan.

2. Kakek nenek ‘dah tua renta
Datang nelayan membawa ikan
Lama sudah menjalin cinta
Ke pelaminan kita sahkan.

3. Masak sagu di atas tungku
Rasanya pahit ditambah jamu
Jangan ragu jadi pasanganku
Aku pasti setia padamu.

4. Sinar rembulan terlihat semu
Burung gelatik hinggap di dahan
Aku bosan jadi pacarmu
Lebih baik kita nikahan.

5. Para siswa duduk di bangku
Sembari makan kue yang enak
Jika bersedia nikah denganku
Akan kubuatkan selusin anak.

6. Burung perkutut dikurung Sinta
Kuda dijerat tidak melangkah
Aku berlutut untuk meminta
Moga bersedia engkau menikah.

7. Bunga mawar sedang merekah
Indah sedap dipandang mata
Jika bersedia untuk menikah
Kuberi cinta seindah permata.

8. Anak Pak Camat namanya Wiwin
Yuk cepat kita kawin…

9. Sejuk cuaca berhembus angin
Jalan berliku banyak tanjakan
Jika kau tanya tentang mas kawin
Mas kawinku adalah kesetiaan.

10. Jalan jalan ke kota Paris
Singgah sejenak di kota Pariaman
Wahai engkau yang manis
Bolehkah ku ajak ke pelaminan?

11. Buah kedongdong jatuh di jalanan
Boleh dong kita ke pelaminan.

12. Jalan-jalan pakai lamborgini
Dipakainya sambil berlari
Cobalah tatap mataku ini
Hanya engkau yang aku cari.

13. Nenek mendapat bantuan raskin
Lalu dimasak seenak mungkin
Lamaranku jangan dicuekin
Pasti jiwaku menjadi miskin.

14. Bawa kurma di punggung unta
Kurma setumpuk tidaklah ringan
Jumpa pertama langsung cinta
Moga lamaranku tak angan-angan.

15. Harimau melarung cawan
Kera cina menata rambut
Hari-hari selalu murung kawan
Bila lamaran tiada bersambut.

16. Ada buaya jangan diganggu
Buaya tidur tak punya nama
Sudah lama aku menunggu
Kapan lamaranku kau terima?

17. Dari jauh terlihat semu
Datang dekat mencari paman
Izinkan aku melamarmu
Cintaku indah sepanjang zaman.

18. Mama berpikir mencari taktik
Agar menang melawan intrik
Bila pelangi bisa kupetik
Kujadikan mas kawin tercantik.

19. Ada gula ada semut
Semut mati di dalam perut
Aku melamar, tolong disambut
Jangan sampai layu mengkerut.

20. Ke kota Jogja jalannya mulus
Melihat badak menangkap angsa
Terimalah lamaranku yang tulus
Jika kau menolak, akan kupaksa.

21. Ambil bantal bergambar papa
Membaca koran di tengah lahan
Sejak awal kita berjumpa
Terasa ingin cepat nikahan.

22. Nonton sendiri film Dilan
Dipanggil ibu meminta koran
Baru sehari kita kenalan
Tapi melamarmu sudah tak sabaran.

23. Angin bertiup dari utara
Awan berpindah naik ke tengah
Ingin rasanya hidup bersama
Membangun rumah tangga yang indah.

24. Api kecil dari tungku
Makin membiru habislah kayu
Sudah lama kutunggu-tunggu
Kapan kamu bilang “Ya Aku Mau”?

25. Ibu bapak jadi petani
Pergi ke tegalan tak jemu-jemu
Sungguh bahagia hati ini
Bila di pelaminan denganmu.

26. Ikan bakar, masak tumis
Diiris-iris sampai habis
Ingin melamar, hujan gerimis
Dompet tipis semakin kritis.

27. Bunga mawar tumbuh di taman
Baunya sedap menyejukkan mata
Jangan ragu ke pelaminan
Karena aku orangnya setia.

28. Berangkat ke pantai tangkap ikan
Ikan lemuru berwarna merah
Bila kesempatan engkau sediakan
Ku pinang engkau dengan bismilah.

29. Datang ke pasar bawa kuali
Dibeli tujuh sama Pak bupati
Saat berjumpa pertama kali
Hasrat kawin mekar di hati.

30. Tidur ngorok si gelandangan
Tetap tenang walau kurang pangan
Bila esok tiada halangan
Mari segera kita tunangan.

31. Burung terbang memburu ikan
Lalu mendarat di dalam kamar
Terus terang aku sampaikan
Sudah lama ingin melamar.

32. Kalau ingin jumpa Pak Edwin
Harus nonton upin ipin
Kalau ingin sebuah mas kawin
Aku sedia ‘tuk siapin.

33. Masuk debu pedihlah mata
Pergi ke desa naik kereta
Menatap kamu makin cinta
Apakah pernikahan kan jadi nyata?

34. Buaya betina panjang ekornya
Datang meloncat ke pemandian
Kamulah bunga, aku kumbangnya
Maka cepatlah kita ke pelaminan.

35. Jual pepaya tak laku-laku
Jual bambu panjang berbulu
Ada apa dengan diriku?
Lihat dirimu, ingatnya penghulu.


Itulah tadi contoh kumpulan pantun ngajak nikah yang dapat Kamu jadikan sebagai media ketika ingin mengutarakan perasaan serius kepada pasangan. Terlebih jika hubungan sudah berjalan berapa tahun lamanya sehingga jangan terlalu lama membuat pasangan Kamu menunggu untuk dilamar.

Namun siap-siap juga apabila pasangan justru menolak Kamu akan berbagai alasan. Mungkin saja karena merasa belum siap akan umur dan pekerjaannya sehingga harus mengejar karir atau pendidikan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menikah.

Cindy Amara

Cindy sangat menyukai kesenian terutama seni budaya dan seni sastra seperti sajak, syair, legenda daerah, pantun, dan puisi.

Leave a Comment