75+ Pantun Sahabat Sejati, Agar Pertemanan Makin Akrab

Tentunya Kamu pernah memiliki keinginan untuk menunjukkan rasa sayang kepada sahabatmu sendiri. Pernahkah Kamu mencari pantun sahabat sejati yang cocok untuk diungkapkan pada mereka? Agar tidak bingung, cobalah mencari beberapa contohnya di internet sehingga memiliki banyak inspirasi.

Sahabat sendiri merupakan anugerah terindah yang tidak semua orang miliki. Maka dari itu, Kami pun wajib mensyukuri atas kehadirannya. Selain itu juga harus menjaga dan mempererat hubungan persahabatan dengan siapa saja yang sudah menjadi sahabat Kamu sampai saat ini.

Salah satu cara untuk menjaga hubungan baik dengan sahabat adalah dengan menunjukkan rasa sayang kepada mereka. Biasanya hal seperti ini dipenuhi rasa gengsi yang tinggi sehingga membuat mereka akhirnya merasa tidak perlu untuk menunjukkannya.

Contoh Pantun Sahabat Sejati

contoh pantun sahabat sejati
contoh pantun sahabat sejati

Berikut ini adalah contoh pantun untuk sahabat sejati yang bisa Kamu gunakan untuk menunjukkan rasa sayang kepada mereka. Hal ini dilakukan agar para sahabat pun memahami bagaimana rasa sayangmu selama ini.

Sebagai orang yang sudah lama bersama, biasanya sesama sahabat pun gengsi untuk menunjukkan rasa sayang satu sama lain. Maka dari itu, cobalah sesekali mengutarakan rasa sayangmu kepada mereka.

Pantun untuk Sahabat Sejati

Para pejuang medan Padri,
Mereka berjuang tanpa pamrih,
Jadilah sahabat abadi,
Kala senang maupun sedih.

Ada miskin dan si kaya,
Di mata Tuhan semua sama,
Biar hidup seadanya,
Namun sahabatku luar biasa.

Putih warnanya tepung tapioka,
Tepuk-tepuk jadikan roti,
Hidup terasa lebih bermakna,
Saat sahabat ada di sisi.

Mendung-mendung si cuaca,
Datangkan kilat juga petir,
Kita lewati suka dan duka,
Meski dunia tak lelah mencibir.

Tebal tajam si besi belang,
Asah dia jadikan pahat,
Ada cinta yang tak lekang,
Dari kita sesama sahabat.

Jalan-jalan ke Yogyakarta,
Sampai disana main trampolin,
Meski sering bercekcok kata,
Namun persahabatan tetap terjalin.

Putih warnanya kembang melati,
Mekar ketika pagi hari,
Sahabat sejati sahabat sejati,
Dari kini hingga nanti.

Ambil kayiu jadikan pasak,
Pasak penahan pondok papan,
Meski teman sangat banyak,
Sahabat sejati jangan lupakan.

Sungguh beragam adat istiadat,
Itulah tanda negeri yang hebat,
Meski hidup kan selalu berat,
Semua ringan bersama sahabat.

Jari kelingking terkena duri,
Rasanya sungguh sakit sekali,
Teman dekat susah dicari,
Untuk itu jagalah selalu.

Ke tepi sungai mengambil bambu,
Bambu jadikan kandang pekarangan,
Pertengkaran kecil hanya bumbu,
Penikmat kesan pemanis kenangan.

Jalan-jalan ke Dharmasraya,
Sampai di Sijunjung jalannya Licin,
Kita jalani dengan lapang dada,
Kala dunia berkata lain.

Burung bangkai baunys pekat,
Bentuknya unik besar ukurannya,
Rangkul tanganku wahai sahabat,
Kita jalani bersama-sama.

Anak gembala pergi ke sawah,
Bawa ketapel dan juga panah,
Meski hidup serba susah,
Persahabatan jangan pernah goyah.

Tebang kayu jadikan papan,
Kayunya besar daunnya rimbun,
Cintaku besar pada kalian,
Takkan lekang oleh apapun.

Ambil lem jadikan perekat,
Ambil tali jadikan pengikat,
Sahabat sejati memberi nasehat,
Agar diri ini tidak tersesat.

Rinbun daunnya si pohon gaharu,
Tumbuh subur di tengah hutan,
Kalau punya teman yang baru,
Sahabat lama jangan dilupakan.

Hujan turun di sore hari,
Setelah reda muncul pelangi,
Terimakasih sudah berbagi,
Sebagai teman selama ini.

Jalan-jalan ke Kota Medan,
Singgah sebentar di Danau Toba,
Alangkah indah banyak teman,
Hidup bahagia, banyak saudara.

Ada kera memanjat kelapa,
Kelapa di panjat hari Selasa,
Sahabat itu saling menjaga,
Tempat saling berbagi cerita.

Pantun Untuk Sahabat Lama

Pergi berkelana ke hutan rimba,
Bertemu dengan anak kancil,
Hidup takkan jadi bermakna,
Bila tak ada sahabat kecil

Putih sungguh di bunga melati,
Cantik rupanya bunga cempaka,
Sahabat lama susah dicari,
Jagalah dia selagi bersama.

Pagi hari belanja ke pasar,
Membeli celana dan baju batik,
Dari kecil hingga besar,
Persahabatan selalu terjaga baik.

Mentari terbenam warnanya jingga,
Pulang kerumah dengan sepedela,
Dari kecil kita bersama,
Sampai tua kan begini jua.

Teguh kuat si kayu jati,
Dipakai untuk membuat kursi,
Atas semua yang kita lalui,
Akan kujaga perkawanan ini.

Ke kampung sebelah naik Pedeti,
Pedeti bergetar menabrak kerikil,
Untuk semua waktu yang dinikmati,
Kaulah sahabat terbaik sejak kecil.

Ambil Mahoni jadikan pasak,
Tempat memagar lumbung padi,
Kita kenal sejak anak-anak,
Hingga tua kisah kan abadi.

Menjemur jagung di tengah hari,
Usir burung di ladang padi,
Meski pertengkaran sering terjadi,
Teman sejak kecil kan abadi.

Cuci baju di hari minggu,
Setelah itu sapu halaman,
Meski banyak teman yang baru,
Sahabat lama jangan lupakan.

Pohon beringin si pohon raksasa,
Batangnya dipalut banyak benalu,
Belajar dan bermain selalu bersama,
Denganmu wahai sahabat kecilku.

Ke kampung sebelah naik sepeda,
Di tengah jalan bocor rodanya,
Semua waktu selalu bersama,
Dalam suka maupun duka.

Bunga mawar warnanya merah,
Biru indah si bunga cempaka,
Hidup terasa semakin indah,
Kala bertemu teman-teman lama.

Simpan sepeda di dalam rumah,
Bila telah tiba malam hari,
Meski usia terus bertambah,
Kenangan kita akan abadi.

Pagi-pagi berangkat kerja,
Jangan lupa membawa bekal,
Semakin usia kita menyenja,
Kisah persahabatan akan kekal.

Sungguh besar bunga rafflesia,
Bentuknya lebar baunya pekat,
Denganmu wahai sahabat lama,
Takkan ku lupa selalu ku ingat.

Pantun Untuk Teman Sekelas

Pedas-pedas rasanya lada,
Dimakan dengan sayur-sayuran,
Bagaimana hati tidak gembira,
Belajar bersama dengan kalian.

Sungguh manis rasanya gula,
Membuat kopi di akhir pekan,
Setiap hari dilewati bersama,
Dalam menimba ilmu pengetahuan.

Menuai padi di hari selasa,
Padi di olah jadikan beras,
Tempat bertanya dan bercerita,
Wahai kalian sahabat sekelas.

Pergi memikat burung ke lembah,
Jalannya jauh tajam turunan,
Masa indah di sekolah,
Dilewati bersama dengan kalian.

Dari atas air mengalir,
Mengalir ke bawahan dengan derasnya,
Bila engkau tidak hadir,
Sekolah jadi kurang indahnya.

Ambil kelapa jadikan santan,
Santan dimasak dalam wajan,
Menimba ilmu jadi menyenangkan,
Kala dijalani bersama kalian.

Sungguh tinggi gunung semeru,
Mendaki siang hari yang panas,
Saling belajar menjadi berilmu,
Terjalani dengan teman sekelas.

Sarapan pagi dengan roti,
Roti di makan di depan rumah,
Sepi sunyi kelas ini,
Jika engkau tak masuk sekolah.

Tajam sinarnya si Matahari,
Anak remaja bermain gitar,
Sahabat sekelas selalu menemani,
Dalam lelah dan penat belajar.

Putih lembut namanya kapas,
Kapas di bawa menuju kota,
Bukan hanya di dalam kelas,
Persahabatan berjalan hingga menua.

Pantun Indahnya Kebersamaan

Pergi ke hutan mencari rotan,
Di jalan minum air kelapa,
Saat berkumpul bersama teman,
Disitu kesan indah banyak tercipta.

Putih-putih tepung tapioka,
Kepallah dia jadikan adonan,
Ada gelak dan juga tawa,
Dalam indahnya kebersamaan.

Jangan menyentuh laba-laba,
Racunnya amat bahaya sekali,
Satu dan lain saling bersapa,
Bukti persahabatan yang abadi.

Jalan-jalan ke Kota Medan,
Singgah sejenak di Sibolga,
Tertawa riang bersama teman,
Hati gundah jadi bahagia.

Luas ukuran Danau Toba,
Ada Samosir nama pulaunya,
Dalam suka dan duka,
Pertemanan tak kenal masa.

Pergi ke pasar di kejar angsa,
Angsa putih kencang larinya,
Indahnya cinta kita bersama,
Kekal abadi sepanjang masa.

Membawa parang ke hutan rimba,
Pergi mencari kayu bakar,
Mereka ada membawa suka,
Rasa duka perlahan pudar.

Perkara keras kayu rotan,
Lebih keras besi dan baja,
Terima kasih wahai teman,
Selalu datangkan kebahagiaan.

Anak SMP pakai baju Pramuka,
Sampai di sekolah main Pianika,
Setiap hari berkumpul bersama,
Kesan manis selalu tercipta.

Makan durian campur ketan,
Ketan lembut enak rasanya,
Indahnya sebuah kebersamaan,
Dalam pergaulan masa remaja.

Anak gembala bermain Layang-layang,
Tali lepas lupa diikat,
Kita lewati susah dan senang,
Tanpa ada teman khianat.

Lilin habis cahaya redup,
Gelapnya malam menjadi teman,
Seberat apapun masalah hidup,
Dengan teman semua jadi ringan.

Lucu-lucu si anak macam,
Ibunya sangat galak sekali,
Untuk kalian hai kawan-kawan,
Jagalah selalu keharmonisan ini.

Air terjun airnya curah,
Jatuh ke bawah dengan kencangnya,
Meski datang dari berbagai daerah,
Peraahabatan hak kenal itu semua.

Menjahit baju dengan benang,
Dipakai untuk pergi kondangan,
Cinta di hati takkan hilang,
Untuk kawan-kawan seperjuangan.

Pantun untuk Sahabat yang Jauh

Kapal kecil nelayan berlabuh,
Saat mentari semakin ke barat,
Meski jarak membentang jauh,
Bukan berarti hilang sahabat.

Siberut namanya pulau,
Pergi berlayar membawa gabus,
Aku disini engkau dirantau,
Berbagi cerita tak pernah putus.

Jangan takar pedasnya lada,
Bisa mengalir si air mata,
Meski jarak memisahkan kita,
Kenangan manis takkan terlupa.

Ada lada ada merica,
Pedas hilang dengan semangka,
Hari merindu tiada tara,
Mengingat sahabat nan jauh di sana.

Pergi tamasya ke Jakarta,
Singgah sejenak di Tanggerang,
Hidup jadi kurang bermakna,
Saat sahabat jauh di pandang.

Pesisir Selatan ada Dharmasraya,
Pergi ke sana di hari selasa,
Saat sahabat jauh di mata,
Rindu bertemu bersuka ria.

Olah kayu jadikan papan,
Papan dari Kayu Gaharu,
Meski tak lagi kita berdekatan,
Kisah yang panjang kenanglah selalu.

Tepung terigu jadikan adonan,
Untuk dibawa ke Raja Ampat,
Dari kecil kita berteman,
Meski berpisah tetaplah bersahabat.

Tinggi rumput yang di babat,
Meski rusak di pagi hari,
Selamat jalan sahabat dekat,
Ingatlah selalu kami di sini.

Jahit batik dengan benang,
Benang dari Kota Palembang,
Jarak amat jauh membentang,
Namun hati selalu berdekatan.

Jalan-jalan ke Surabaya,
Pekerja proyek membuat aspal,
Hati kembali senang ceria,
Tersambung telepon dan media sosial.

Mekar indah si bunga melati,
Melati disiram di pagi hari,
Jauh di mata dekat di hati,
Sahabat lama tetap ku nanti.

Hari malam hidupkan lampu,
Anak kecil belajar membaca,
Kampung rindu akan pulangmu,
Tempat berbagi suka dan duka.

Meski keras si buah pala,
Jangan simpan di dalam lemari,
Meski sukses kalian disana,
Jangan lupakan kami yang disini.

Petani memanen padi di ladang,
Padi disimpan di dalam lumbung,
Semoga sukses di rantau orang,
Do’akan juga kami yang di kampung.

Anak Monyet memanjat kelapa,
Monyet lucu banyak bulunya,
Semoga tetap selamat sentosa,
Wahai teman yang jauh di sana.

Berburu belut ke pematang sawah,
Bawa mopi beserta gula,
Jarak memisah tak jadi masalah,
Kala rindu selalu membara.

Tengah gelap hari lah kelam,
Kapal nelayan segera berlabuh,
Kutitipkan salam di angin malam,
Akan rindu sahabat yang jauh.

Mencuci kain di atas batu,
Kain di cuci di hari rabu,
Meski disana banyak teman baru,
Kami disini ingatlah selalu.

Sungguh keras kayu gaharu,
Belahlah ia di atas batu,
Selamat berpisah wahai sahabatku,
Semoga keselamatan sertai selalu.


Ada banyak contoh pantun sahabat sejati yang bisa Kamu ungkapkan kepada sahabat Kamu sendiri. Cobalah mengatakannya satu atau dua bait pada mereka. Secara tidak langsung hal ini pun juga mampu meningkatkan hubungan baik antara Kamu dengan sahabat yang lain.

Hal ini memang jarang dilakukan sehingga biasanya muncul salah paham antara Kamu dan sahabat sendiri. Maka dari itu, cobalah untuk menunjukkannya lewat pantun sahabat sejati. Terlebih jika Kamu sudah bersahabat selama beberapa tahun.

Cindy Amara

Cindy sangat menyukai kesenian terutama seni budaya dan seni sastra seperti sajak, syair, legenda daerah, pantun, dan puisi.

Leave a Comment