115+ Pantun Sedih 2023 : Hidup, Cinta, Nasib Malang & Perpisahan

Pantun Sedih – Ada banyak alasan yang mungkin bisa membuat Kamu merasa sedih. Mulai dari keuangan yang tidak kunjung stabil, putus cinta, berpisah dengan orang terkasih dan lain sebagainya. Mungkin saja pantun sedih bisa menggambarkan bagaimana kesedihan tersebut dapat dirasakan.

Pantun sedih ini menunjukkan bahwa setiap kehidupan memang selalu lengkap atas kesedihan dan kebahagiaan yang akan Kamu rasakan. Sedih dan bahagia sudah menjadi dua sisi yang saling melengkapi dalam kehidupan ini sehingga sebagai manusia pun harus mampu menghadapinya.

Jangan pernah kaget dan ragu untuk menghadapi berbagai permasalahan yang ada dalam hidup ini. sekalipun membuat sedih dan sangat kecewa, namun percayalah bahwa setiap cobaan yang datang pasti tidak pernah melewati batas kemampuan setiap manusianya.

Contoh Pantun Sedih

contoh pantun sedih
contoh pantun sedih

Berikut ini adalah kumpulan pantun sedih yang mungkin bisa menggambarkan betapa sedihnya yang sedang Kamu rasakan. Jangan pernah sedih terlalu larut karena hal ini bisa membuat Kamu sendiri lupa akan kehidupan atau bahkan hilang semangat.

Hadapi saja tiap permasalahan tersebut dengan lapang dan sabar. Jangan coba-coba menjadikannya sebagai alasan untuk berhenti berjuang. Ingatlah bahwa kehidupan ini selalu lengkap atas kesedihan dan kebahagiaan.

Pantun Sedih Kehidupan dan Nasib Malang

1. Air dimasak sudah mendidih
Seduh kopi buat pelatih
Nasib malang membuat sedih
Hidupku merana tertatih-tatih.

2. Raja datang bersama patih
Mereka bawa seuntai tasbih
Jalan kehidupan terasa letih
Selalu kecewa dan jua bersedih.

3. Ke Minangkabau membuat dadih
Rasanya enak dan juga gurih
Jalan hidupku perih dan sedih
Hanya dianggap seperti buih.

4. Berteduh sendiri di pohon meranti
Hendak menuju ke sebuah panti
Rasa sedih tak kunjung terhenti
Nasib buruk datang silih berganti.

5. Padi disemai namanya redih
Tumbuhnya tampak rondah-randih
Hari-hariku selalu bersedih
Hidup berat terasa tertindih.

6. Beli topi jumlahnya lebih
Nenek datang mengunyah sirih
Mana mungkin ku tak bersedih
Aku dihina begitu lirih.

7. Uang logam bentuknya pipih
Punya banyak harus disisih
Hati terluka, jiwa bersedih
Kini mengharap belas kasih.

8. Ratna datang berjumpa Ratih
Mengupas bawang matanya pedih
Hidup memang hitam dan putih
Terkadang senang, dan juga sedih.

9. Padi disemai menjadi benih
Benihnya rusak karena tertindih
Bagaimana bisa berpikir jernih
Hatiku galau dan juga bersedih.

10. Rumput teki akarnya geragih
Warnanya coklat dan agak putih
Di dalam hati galau dan sedih
Walau amarah terasa mendidih.

Pantun Sedih Perpisahan

11. Ada pengemis terlihat kasihan
Pucat pasi penuh kegelisahan
Hari-hari dirundung kesedihan
Harus jalani sebuah perpisahan.

12. Sungguh telaten Ibu Aisyah
Menyiram bunga kembang sepatu
Walau raga kita berpisah
Hati kita tetap menyatu.

13. Bapak nelayan membuka sauh
Pergi pagi menjaring ketam
Sebelum kita berpisah jauh
Bersihkan hati dari semua dendam.

14. Bulan datang di malam hari
Meski satu ditemani berjuta bintang
Maafkan salahku selama ini
Sampai jumpa di waktu mendatang.

15. Gadis cantik membawa belati
Belati dibawa bersama peti
Bagaimana tak bersedih hati
Momen perpisahan sedang menanti.

16. Jangan tebang kayu yang basah
Buat masak tak akan beres
Selamat jalan selamat berpisah
Semoga kelak kita kan sukses.

17. Emas murni dapat di selokan
Jual murah biarlah rugi
Perpisahan ini tak ku inginkan
Semoga dapat berjumpa lagi.

18. Pergi bermain ke pulau Bangka
Membaca buku sejarah kota
Perpisahan ini sangat tak kusangka
Aku terharu teteskan air mata.

19. Berijab qobul agar jadi sah
Biar halal untuk menyentuhmu
Selama kita jauh terpisah
Jaga baik-baik dirimu.

20. Nafas sesak susah mendesah
Lihat bangau di atas kerbau
Sungguh sedih rasanya berpisah
Hatiku galau pikiran kacau.

Pantun Sedih tentang Cinta

21. Panas kulit terasa pedih
Obati dengan daun selasih
Malam ini hatiku bersedih
Nasib malang ditinggal kekasih.

22. Lava pijar terlihat mendidih
Kuda lari saat disembelih
Tiada terkira hatiku bersedih
Cinta kekasih telah beralih.

23. Sakit kepala hutang ditagih
Minum obat supaya pulih
Apa sebab aku bersedih?
Ku punya cinta, tapi tak dipilih.

24. Bunga layu di atas bangku
Janganlah mengeluh ketika jemu
Wahai kamu yang singgah di hatiku
Pergilah jauh bersama khianatmu.

25. Kuda makan ekornya goyang
Perutnya lapar sudah keroncongan
Saat di depan ucapkan sayang
Eh, di belakang main tikungan.

26. Kakak Arjuna bernama Bima
Paling cepat badannya berkeringat
Kita berpisah sudah lama
Kenangan itu tak usah diingat.

27. Pergi berburu membawa galah
Tiba di hutan entah berantah
Langit biru seakan terbelah
Karena hatiku sedang terpatah.

28. Kamar ratu berwarna biru
Ratu pulang membawa jamu
Bahagialah kamu dengan yang baru
Tapi jangan lupakan utang-utangmu.

29. Minumlah air saat sendawa
Agar kembali bisa tertawa
Aku terluka satu peristiwa
Itu membuat hati kecewa.

30. Lampu remang di tengah desa
Desa senyap jarang penduduknya
Cinta memang tak bisa dipaksa
Aku relakan engkau memilihnya.

31. Tepung putih bernama kanji
Dibuat kue berbahan padi
Patah hati termakan janji
Rasa sedih makin menjadi.

32. Bambu tajam buat sembilu
Berduri pula si pohon randu
Yang lalu biarlah berlalu
Usah dikenang mengusik rindu.

33. Kereta kuda boleh disewa
Tapi jangan ke rawa-rawa
Jangan penah bersikap jumawa
Karena kelak bikin kecewa.

34. Pohon jati berbuah manggis
Kuatkan hati jangan menangis.

35. Bawa sabit pedagang asongan
Jual makanan mengandung santan
Rasa sakit akan kebohongan
Kelak dirasakan oleh sang mantan.

36. Ikan hiu dikasih formalin
I miss you tapi dikibulin.

37. Ada tamu banyak uangnya
Anjing lepas, putus talinya
Kucinta kamu apa adanya
Tapi dihempas, tiada gunanya.

38. Baju halus membuat betah
Hujan turun, jadinya basah
Cintaku putus, hatiku patah
Hari berlalu terasa gelisah.

39. Buah duku petik di gunung
Lihat monyet ekornya buntung
Biarlah aku yang menanggung
Cinta pupus terkatung-katung.

40. Air laut terlihat pasang
Jahit baju banyak benang
Cinta lama sudah usang
Untuk apa masih dikenang.

41. Ada penjahat sudah dipenjarakan
Satu bulan menjadi terdakwa
Semua sikap yang kau tunjukkan
Benar-benar buatku kecewa.

42. Pisau belati di atas peti
Peti terbuat dari kayu jati
Sedih hati karena dikhianati
Jiwaku terluka seakan mati.

43. Jalan-jalan ke Norwegia
Balik ke rumah bawa cerita
Ku buat kamu bahagia
Tapi akhirnya ku menderita.

44. Pulpen habis isilah tinta
Tinta sedikit dibawa letnan
Walaupun masih tersimpan cinta
Lebih baik kita temenan.

45. Pisau tumpul hendak diasah
Beri air supaya basah
Jika memilih untuk berpisah
Kenapa sekarang masih gelisah.

46. Sumpah dipegang secara kukuh
Saat panas harus berteduh
Kamu itu yang selingkuh
Mengapa aku yang kau tuduh.

47. Balap kuda di tengah arena
Kuda melompat bawa pelana
Ku bawa cinta penuh pesona
Namun ternyata jadi merana.

48. Preman datang membawa lintah
Wajahnya marah meminta jatah
Memang fakta tiada terbantah
Hatiku merana terkoyak patah.

49. Bunga layu di tanah rawa
Hanya mekar saat disewa
I love you sepenuh jiwa
Tapi ditolak, buat kecewa.

50. Buah kepala di dalam peti
Petinya hilang dibawa maling
Katanya cinta setengah mati
Baru seminggu sudah berpaling.

51. Peras susu kambing etawa
Susu dikirim dari Sumbawa
Tiada lagi bisa tertawa
Karena dirimu buat kecewa.

52. Air diminum jika sendawa
Agar nafas kembali biasa
Indah cinta yang aku bawa
Tapi kecewa yang aku rasa.

53. Ke Pondok Indah naik angkutan
Badan jatuh, patahlah tulang
Kenangan indah bersama mantan
Semoga takkan pernah terulang.

54. Pergi menghadap raja Kelantan
Raja duduk di atas papan
Kadang-kadang rindu sang mantan
Tapi sudah tak ada harapan.

55. Buah jambu banyak bijinya
Buah nanas kuning kulitnya
Kucinta kamu apa adanya
Tapi dihempas, tiada gunanya.

56. Mata berkunang setelah muntah
Karena makan serabi mentah
Kekasih hilang antah berantah
Hatiku luka tercabik patah.

57. Ke Berastagi bawa melati
Melati putih buat bupati
Sedih hati karena disakiti
Luka pedih tak terobati.

58. Minyak zaitun beraroma melati
Lama terkubur di dalam peti
Inilah pantun tentang sedih hati
Untuk menghibur luka tak terobati.

59. Jalan-jalan tak punya arah
Lihat kayu sedang bergetah
Luka dalam tiada berdarah
Hati remuk terpatah-patah.

60. Ikan hiu, badannya sigap
I love you, tapi tak dianggap.

61. Saat pagi nyalakan lilin
Lilin terbelit selembar kain
Mantan pergi, aku ditinggalin
Saatnya bangkit, cari yang lain.

62. Segelas jamu lupa dibawa
Jamu asam buatan mahasiswa
Cinta palsumu buatku kecewa
Rasa sedihnya masuk ke jiwa.

63. Bapak gubernur sungguh wibawa
Baru datang dari Warsawa
Keputusan itu buatku kecewa
Bagai hilang separuh nyawa.

64. Ngontrak rumah di rusunawa
Kamarnya sempit seperti gowa
Di hatiku kau istimewa
Tapi sering bikin kecewa.

65. Pendapat tuan jangan disanggah
Tuan datang dari Belgia
Buat mantan yang pernah singgah
Semoga kelak mendapat bahagia.

66. Pergi ke Malaka menangkap ikan
Ikan ditangkap pakai serokan
Hati luka bagai dipatahkan
Cinta membara, tak dihiraukan.

67. Anak penyu dimakan ikan
I love you tapi menyakitkan.

68. Di pagi hari ada pelangi
Ibu menanam pohon kemangi
Sedih hati karena dibohongi
Hidup merana tak lagi mewangi.

69. Batu pecah tinggal sebongkah
Dalamnya hitam, luarnya merah
Hati patah sulit melangkah
Jiwa gelisah terbungkus amarah.

70. Tubuh lelah mau rebahan
Jangan rebahan sama majikan
Ku maafkan semua kesalahan
Tapi bukan untuk balikan.

Pantun Sedih Tentang Kehidupan

Ditengah jalan bertemu kera
Tidak berdua tapi sendiri
Begini nasib si batang kara
Hidup hanya seorang diri

Pergi main sama si Asih
Pulangnya bertemu badut
Jangan lama bersedih
Hidup harus terus berlanjut

Ada atlet namanya Jeki
Paling suka main catur
Jangan pikirkan tentang rejeki
Tuhan kuasa sudah mengatur

Makan kue butan ibu
Besoknya diantar ke rumah saudara
Sudahi semua kesedihanmu
Mari kita bergembira

Pergi ke pasar beli musang
Perginya sama si Nia
Hati amatlah senang
Si buah hati lahir ke dunia

Ke kebun menanam lada
Menanam dengan susah payah
Kini ibu sudah tiada
Tinggalah kami bersama ayah

Pergi bermain bersama Tata
Ketika pulang bertemu si Barga
Rela ayah pergi ke Kota
Mencari nafkah untuk keluarga

Anak sulung dipanggil kakak
Tandanya anak paling tua
Pilu hati melihat si anak
Sakit belum sembuh jua

Ayah seorang pekerja keras
Hingga kuat mengangkat bata
Bagaimana mau beli beras
Uang sepeser pun tak ada

Pergi main ke sauna sama si Rona
Pulang sauna, kita berpisah
Sekarang jaman korona
Cari kerja amatlah susah

Jalan-jalan ke pasar raya
Pulangnya bawa kue talas
Sedih sekali hati rasanya
Jika tidak juara kelas

Anak gadis bernama Martini
Pergi merantau ke Surabaya
Terasa pilu hati ini
Melihat ibu sakit tak berdaya

Idol terkenal namanya Jackson Wang
Berasal dari negara Taiwan
Sulit benar mencari uang
Keluarga di rumah sudah kelaparan

Pergi si Nona dari rumah Tuan
Kembalinya membawa ikan
Sulit betul minta bantuan
Banyak orang meremehkan

Punya pacar namanya Sekar
Hingga kini tak pernah pulang
Apa daya jika tak pintar
Tenaga dibanting hingga ke tulang

Pantun Sedih untuk Pacar

Rebus air hingga mendidih
Jangan lupa hidupkan api
Lihat nenek sedang bersedih
Kekasih idaman mendadak pergi

Belanja baju bagus di pasar
Pulang hanya membeli kain
Anak bujang terlihat gusar
Dalam hati ada idaman lain

Ke pasar membeli bumbu
Pas pulang membawa selendang
Rasa jumpa sudah menggebu
Namun yang dirindu tak lagi sayang

Hari ini malam minggu
Jam ditangan pukul tujuh
Perasaan ingin bertemu
Apa daya pacar nan jauh

Beli kue ke pasar raya
Tidak lupa membeli pisang
Hati rasa tidak percaya
Melihat lelaki lain bersama si sayang

Jauh-jauh ke Surabaya
Pulangnya beli martabak
Hati rasa tak berdaya
Melihat kekasih datang melabrak

Belanja ke pasar beli markisah
Pulangnya singgah di di Toko Ananta
Siapa sangka niat berpisah
Sebab dihati masih mencinta

Pergi ke pasar membeli hati
Pulang-pulang bawa lap tangan
Aku pikir kita sehati
Sayangnya bertepuk sebelah tangan

Tidak belajar akan jadi bodoh
Pas ke sekolah bertemu katak
Aku kira kita berjodoh
Namun salah, ternyata tidak

Ke pasar raya beli pisang
Pulangnya beli cokelat Silver Queen
Aku sudah bilang sayang
Namun kamu pergi dengan yang lain

Naik motor paling irit
Dibawa pergi melihat si hewan kukang
Hati siapa tak akan sakit
Melihat pujaan main di belakang

Siap masak langsung bebenah
Jangan lupa air mendidih
Kukira kamu rumah
Ternyata hanya singgah

Niat hati buat sop buah
Pulangnya malah bawa talenan
Siapa sangka tidak akan sah
Ternyata hanya simpanan

Buat kolak dihari minggu
Ditambahkan air Aqua
Kukira bakal rindu
Ternyata dia mendua

Malam hari minum Aqua
Paginya makan bubur
Niatnya bawa ke KUA
Eh si dia malah kabur

Pantun Sedih Tentang Sahabat

Berangkat sekolah bareng si Tia
Pulangnya bersama Rasta
Ku kira kamu teman setia
Ternyata hanya berdusta

Pergi main sama si Malih
Dari pergi sampai kembali
Kawan cepatlah pulih
Supaya kita bisa bermain lagi

Ke kota belajar beladiri
Belajar dibekali dengan ilmu
Janganlah bersedih seorang diri
Kami di sini mendukungmu

Si ganteng itu bernama Alfian
Anak sholeh ibu Alda
Jangan takut kawan kesepian
Aku disini selalu ada

Membeli baju di Jakarta
Ternyata berjumpa kawan lama
Jangan lupakan kenangan kita
Dari kecil hingga dewasa selalu bersama

Dikota besar banyak preman
Bergerombol dan sekawan
Sudah lama kita berteman
Namun aku sudah kau lupakan

Beli ayam, pilih yang dada
Jangan lupa dibagi dengan kawan
Sungguh indah persahabatan
Meski kawan sudah tiada

Ke toko beli Sasa
Jangan lupa beli tomat
Aku pikir kita sahabat
Ternyata kau anggap sebatas kawan biasa

Belanja beras bersama kawan
Pulangnya membeli Loyang
Aku hanya punya satu teman
Baik hati dan juga penyayang

Ibu di dapur membuat bakwan
Siangnya datang tamu
Teman memang tidaklah rupawan
Namun aku bangga jadi sahabatmu

Hindari musuh perbanyak kawan
itu merupakan sebuah ilmu
Meski teman diperantauan
Doaku tetap menyertaimu

Jauh-jauh membeli soto babat
Dirumah ibu memasak ikan
Katanya kita sahabat
Tapi mengapa aku diabaikan

Pagi-pagi ke Matraman
Ternyata ada preman yang mencegat
Kalian mungkin punya teman
Tapi tidak dengan sahabat

Jauh-jauh beli sikat
Pulangnya paku
Dulu kita pernah dekat
Tapi kini kau benci aku

Ke mall membeli celana dua
Satunya lagi untuk si Mumu
Meski kau kini sudah tua
Aku akan tetap jadi temanmu

Pantun Sedih Tentang Ibu

Kening benjol tertabrak pintu
Padahal sudah diperingati ibu-ibu
Apalah daya anak piatu
Hidup tanpa seorang ibu

Banyak sekali mainan
Belinya di Pasar Ribu
Iri sekali melihat teman
Pergi sekolah diantar ibu

Ke kota beli bola bekel
Dipakai bermain dengan si Tata
Ingin juga dibuatkan bekal
Hasil butan mama tercinta

Makan bakso di jam istirahat
Belinya di warung mang Bara
Menangis badan melihat pusara
Tempat mama beristirahat

Minggu hari kelabu
Hanya berdua bersama papa
Bagaiamana rasanya punya ibu
Sejak lahir tak pernah jumpa

Enak rasanya buah delima
Harganyanya 10 ribu, dua
Senag betul jika punya mama
Pagi-pagi masak berdua

Beli ayam di Madura
Dimasak kecap oleh Kirana
Andai ibu masih ada
Tak akan bingun mengadu kemana

Beli petasan sama si Ibnu
Dipakai bermain bersama kawan
Anak sangat rindu sang ibu
Namun ibu tak pernah pulang dari perantauan

Amat bosan di rumah si Abdul
Dibawa main ke Nusa Penida
Kenapa nasib sedih betul
Ayah tak pulang, ibu pun tiada

Beli tapai sampai ke Bandung
Manis rasanya walau pun kecil
Rindu akan ibu kandung
Tak pernah namak sedari kecil

Pergi berburu dengan si Rama
Terinjak duri hutan amatlah pedih
Hati hampa tanpa sosok mama
Obat luka dikala sedih

Pantun Sedih Tentang Ayah

Belajar di rumah Pak Khaidir
Pulangnya diantar oleh handri Silalahi
Sudah jadi suratan takdir
Ayah pergi di panggil sang ilahi

Paman memancing susah payah
Ikan digoreng habis dimakan seorang diri
Keriput wajah di pipi ayah
Tanda tua sudah menghampiri

Matahari bersinar terang hingga senja
Siangnya amatlah gerah
Lelah sudah ayah bekerja
Namun tak pernah berucap pasrah

Susanti orang Jakarta
Si Amrin orang orang Yogja
Tubuh ayah boleh renta
Namun tak pernah malas bekerja

Hari minggu makan kurma
Belinya di Pacitan
Meski kepala putih semua
Ayah tetap jadi panutan


Itulah tadi contoh pantun sedih yang dapat Kamu tunjukkan sebagai kesedihan, kekecewaan hingga keraguan yang sedang Kamu rasakan. Jangan pernah takut dan bimbang untuk menghadapi itu semua. Ingatlah bahwa kehidupan ini selalu lengkap atas perasaan suka dan duka.

Sebagai manusia hanya perlu mengingat bahwa Kamu dan orang-orang sekitar akan senantiasa mendapatkan cobaan yang tidak pernah usai. Bahkan setiap harinya manusia selalu dicoba namun percayalah tidak akan melewati batas kemampuannya.

Cindy Amara

Cindy sangat menyukai kesenian terutama seni budaya dan seni sastra seperti sajak, syair, legenda daerah, pantun, dan puisi.

Leave a Comment