25+ Pantun Anak Rantau 2024: Minang, Sedih, Kangen dan Rindu

Pantun Anak Rantau – Kerinduan yang dimiliki oleh anak rantau memang tidak bisa digambarkan lewat kata-kata. Mungkin Kamu adalah salah satunya yang harus tinggal jauh dari rumah karena berbagai alasan mulai dari pendidikan hingga pekerjaan. Namun hal ini tidak dapat dipungkiri akan meninggalkan kesedihan.

Bahkan mereka rela untuk tidak pulang ke rumah ketika lebaran Idul Fitri. Alhasil tidak bisa bertemu dengan orang tua dan keluarga lain yang sedang berkumpul. Tentu saja hal ini meninggalkan kesedihan yang begitu mendalam.

Pantun tentang anak rantau mungkin bisa menggambarkan kesedihan yang sedang dirasakan. Jika Kamu mengalaminya, jangan lupa untuk segera menghubungi orang tua atau keluarga lainnya. Ucapkan kerinduan dan permohonan maaf karena tidak bisa pulang segera di waktu yang diharapkan.

Contoh Pantun Anak Rantau

contoh pantun anak rantau
contoh pantun anak rantau

Berikut ini adalah contoh pantun anak rantau yang dapat Kamu jadikan sebagai gambaran bahwa kepulangan mereka sangatlah dinanti. Terutama bagi orang tua yang senantiasa setia dan sabar menunggu kehadirannya.

Jika Kamu adalah salah satu dari anak rantau tersebut, cobalah untuk menyempatkan waktu sebentar saja agar bisa bertemu orang tua di rumah. Jauh di dalam lubuk hati mereka, ayah dan ibu selalu rindu dengan anak-anaknya.

Pergi ke laut melihat kerang
Kerang dibuang tepi telaga
Pergi jauh ke kota seberang
Membanting tulang demi keluarga.

Ada bunga di tengah taman
Petik setangkai bersama teman
Hati terasa tiada nyaman
Rindu kepada kampung halaman.

Jalan macet sedang dipantau
Sambil makan semangkuk cincau
Inilah nasib anak perantau
Jarang pulang, pikiran kacau.

Gunung Merbabu, Gunung Krakatau
Lihat di ujung seberang pulau
Bertahun-tahun sudah merantau
Hati rindu dan juga galau.

Mari laksanakan penghijauan
Hutan lestari di masa depan
Bekerja keras di perantauan
Mengubah nasib dan kehidupan.

Tengah telaga tumbuh cendana
Tempat tinggal kawanan kera
Buat keluarga yang jauh di sana
Rindu di perantauan tiada terkira.

Polisi tangkap pengedar putau
Membawa badik dan juga pisau
Begini nasib orang merantau
Tinggal sendiri, selalu risau.

Bikin jamu campur belerang
Gelasnya pecah terkena parang
Cari ilmu di negeri seberang
Supaya kelak menjadi orang.

Membawa pedang itu dilarang
Karena bisa sebabkan perang
Hamba berdagang di negeri orang
Moga kehidupan terang benderang.

Burung cokelat sedang bersarang
Simpan telur di dalam goa
Aku berangkat ke tanah seberang
Mohon restu dan juga doa.

Dari Hongkong pergi ke Makau
Singgah sebentar makan bakpau
Pacar ditinggal pergi merantau
Akhirnya hilang tidak terjangkau.

Dari sini jalan dipantau
Agar mobil tidak terganggu
Hari ini abang merantau
Moga adik sabar menunggu.

Bawa pelampung dari dermaga
Lalu dilempar tengah telaga
Rindu kampung, rindu keluarga
Tiba di sana terasa surga.

Datang serdadu ke tengah taman
Pohon tumbang daunnya goyang
Mengapa rindu kampung halaman
Karena di sana ada yang tersayang.

Masak bihun dicampur kerang
Kerang besar berwarna belang
Bertahun-tahun di tanah seberang
Moga bisa segera pulang.

Pantun Minang Anak Rantau Terbaik

Pai ka pasa mambali martabak,
Urang malagu suaro parau,
Salamaik jalan amak jo abak,
Ambo minta izin pai marantau.

Artinya :

Pergi ke pasar membeli martabak,
Orang menyanyi suara parau,
Selamat jalan ibu dan ayah,
Aku minta izin pergi merantau.

***

Mambuek kursi dari papan,
Kursi di pakai untuak palaminan,
Tingga lah kampuang jo halaman,
Tingga lah ranah jo tapian.

Artinya :

Membuat kursi dari papan,
Kursi di pakai untuk pelaminan,
Tinggallah kampung dan halaman,
Tinggallah ranah dan tepian.

***

Sabana rancak bukik Langkisau,
Rami urang pai bakunjuang,
Ambo barangkek pai marantau,
Mancari untuang ka nagari urang.

Artinya :

Sungguh indah bukik Langkisau,
Ramai orang pergi berkunjung,
Aku berangkat pergi merantau,
Mencari untung ke negeri orang.

***

Ka Pakanbaru bahari rayo,
Sampainyo katiko pagi hari,
Ondeh amak jo abak tacinto,
Do’akan ambo nan ka pai.

Artinya :

Ke Pekanbaru berhari raya,
Sampainya ketika pagi hari,
Wahai ibu dan ayah tercinta,
Do’akan aku yang akan pergi.

***

Anak katek naiak Kudo
Di iriang sampai ka Pariaman,
Restu dari sanak saudaro,
Semoga ambo salamaik di jalan.

Artinya :

Anak kecil naik kuda,
Di iring sampai ke Pariaman,
Restu dari sanak saudara,
Semoga aku selamat di jalan.

Pantun Minang Semangat Merantau

Pagi hari pai ka sawah,
Mambaok baka sarato ladiang,
Walau di rantau hiduik susah,
Tapi samangaik jan sampai ilang.

Artinya :

Pagi hari pergi ke sawah,
Membawa bekal serta parang,
Walau di rantau hidup susah,
Tapi semangat jangan sampai hilang.

***

Randah tabang si buruang bando,
Padi masak nan dimakannyo,
Hiduik di rantau acok teseso,
Tapi samangaik harus mambaro.

Artinya :

Rendah terbang di burung Bondol,
Padi masak yang dimakannya,
Hidup di rantau sering tersiksa,
Tapi semangat harus membara.

***

Baikek tali si iduang kabau,
Gajah maidu pakai bilalai,
Bialah badan panek di rantau,
Tapi cito-cito harus juo tacapai.

Artinya :

Ber-ikat tali si idung kerbau,
Gajak mencium pakai belalai,
Biarlah badan penat di rantau,
Tapi cita-cita harus juga tercapai.

***

Hotel Ibis ado di Padang,
Tinggi manjulang rancak bangunannyo,
Jan dangakan kato urang,
Taruihlah barusaho sakuaik tanago.

Artinya :

Hotel Ibis ada di Padang,
Tinggi menjulang bagus bangunannya,
Jangan dengarkan kata orang,
Teruslah berusaha sekuat tenaga.

Pantun Minang Rindu Kampung Halaman

Menggulai lauak jo kacang panjang,
Sarapan pagi sabalum sikola,
Mandeh kini bamanuang surang,
Maranuang diri sambiah bado’a.

Artinya :

Menggulai ikan dan kacang panjang,
Sarapan pagi sebelum sekolah,
Ibu kini bermenung seorang,
Merenung diri sambil berdo’a.

***

Di Pariaman banyak kalapo,
Kalapo dijua ka kota Padang,
Bialah kini hati den taibo,
Untuang kok isuak lai kasanang.

Artinya :

Di Pariaman banyak kelapa,
Kelapa dijual ke kota Padang,
Biarlah kini hati berduka,
Semoga nanti akan senang.

***

Ka pasa mambali martabak,
Dimakan katiko hari sanjo,
Basabalah mandeh jo abak,
Rindu ko pasti ka taubek juo.

Artinya :

Ke pasar membeli martabak,
Dimakan ketika hari senja,
Bersabarlah ibu dan bapak,
Rindu ini pasti akan terobati jua.

***

Bukik Langkisau ado di Painan,
Kabupaten Pesisir Selatan,
Rindu kampuang jo halaman,
Rindu kawan sapamainan.

Artinya :

Bukik Langkisau ada di Painan,
Kabupaten Pesisir Selatan,
Rindu kampung dan halaman,
Rindu kawan sama-sama bermain.


Kumpulan pantun anak rantau di atas menunjukkan betapa sedihnya orang-orang yang harus meninggalkan kampung halamannya akibat berbagai alasan. Misalnya saja Kamu harus rela pergi hingga ratusan kilometer karena diterima pekerjaan di kota orang.

Atau bahkan beberapa mahasiswa yang rela untuk meninggalkan ayah dan ibunya di kampung halaman. Hal ini dikarenakan mereka berhasil diterima di kampus ternama dan terkenal namun lokasinya sangat jauh dari tempat tinggal.

Cindy Amara

Cindy sangat menyukai kesenian terutama seni budaya dan seni sastra seperti sajak, syair, legenda daerah, pantun, dan puisi.

Leave a Comment