55+ Contoh Pantun Banjir Mengandung Nasihat Bijak

Bencana banjir menjadi salah satu bencana yang tidak jarang terjadi di Indonesia khususnya saat di musim penghujan. biasanya terjadi karena air bah, curah hujan lebat dan intensitas tinggi. Banjir ini sering menyebabkan kerusakan pada lingkungan terutama berdampak pada pemukiman warga.

Menurut pengertianya sendiri, banjir datang secara tiba-tiba dan mengalir dengan deras lalu menghanyutkan benda-benda besar yang dilewatinya. Tentu saja bencana ini bisa saja menewaskan korban jiwa sehingga kamu dan orang-orang sekitar harus selalu waspada dan berhati-hati.

Bencana banjir merupakan banjir yang datangs ecara tiba-tiba. Biasanya akan datang setelah hujan deras tiba bahkan hanya dalam kisaran waktu beberapa menit saja. Penyebabnya pun sebenarnya beragam mulai dari hujan ekstrim, alur sungai rawan, pembendungan hingga jebolnya bendungan.

Contoh Pantun Banjir

contoh pantun banjir
contoh pantun banjir

Berikut ini adalah contoh pantun banjir yang mungkin bisa menggambarkan kepada kamu betapa menakutkannya ketika banjir ini terjadi. Sebagai korban, sudah seharusnya lebih waspada dan mengetahui hal ini memang berbahaya bahkan dapat memakan korban jiwa.

Jika bencana ini terjadi, maka segeralah untuk waspada terhadap berbagai kemungkinan. Setelahnya, kamu harus cepat-cepat membersihkan dari sisa air banjir dan sampah lainnya. Tingkatkan kewaspadaan atas kemungkinan binatang seperti ular, nyamuk, lipan dan lainnya.

Rumah Kebanjiran

1. Binatang kecil undur-undur,
Kacang tanah sayur kentang.
Malam-malam lelap tidur,
Tahu-tahu banjir datang.

2. Rumah usang kena gusur,
Pindah rumah menuju hilir.
Tidur nyenyak di atas kasur,
Rupanya tidur di atas air.

3. Kebun luas ditanam kentang,
Tumbuh satu pohon pinang.
Kalau banjir sudah tiba,
Pikiran ketakutan hati tak tenang.

5. Masak belibis di kuali
Rambut panjang hendak dikuncir.
Kalau rumah di pinggir kali,
Musim hujan siap-siap banjir.

6. Kepala sakit kepala berdenyut-denyut
Beli obat di toko mana.
Kasur hanyut kendaraan beroda empat hanyut,
Sudah takdir, harus diterima.

7. Beli baju hari selasa,
Tulis surat di mana pena.
Mungkin kami banyak dosa,
Sering ditimpa oleh tragedi.

8. Jalan-jalan ke Pulau Bali,
Kasur busa berisi jerami.
Sering buah sampah ke kali,
Kali memberi banjir terhadap kami.

9. Hujan turun ada petir,
Naik delman dekat pak kusir.
Musim panas sulit air
Musim hujan terkena banjir.

10. Hutan rimba daerah rusa,
Tanduk di atas kereta kencana.
Kalau negeri banyak dosa,
Di sana akan banyak traged

Banjir Bandang

11. Naik kuda di atas pelana,
Padi dipanen isinya hampa.
Kita berlindung dari bencana,
Moga-moga tak menimpa.

12. Pagi hari pergi ke pasar,
Beli bawang beli kencur.
Banjir bandang peristiwa besar,
Pohon dan rumah mampu hancur.

13. Hari gelap saat petang,
Langit hitam tanda mendung.
Kalau bencana telah tiba,
Kemana pula hendak berlindung.

14. Masak mie masak bihun,
Orang kaya orang tajir.
Membangun rumah beberapa tahun,
Hancur saat itu juga alasannya banjir.

15. Siang hari makan ketan,
Ketan hitam yummy rasanya.
Bencana ialah peringatan,
Agar insan kembali pada-Nya.

16. Jalan-jalan ke kota Sentul,
Rumah terbakar tampakasap.
Hutan hijau kini gundul,
Air hujan tak meresap.

17. Ikan berenang dalam kolam,
Baju baru diberi pita.
Kalau kita merusak alam,
Alam kan merusak milik kita.

18. Pergi ke maritim hendak menyelam,
Dari pasar beli celana.
Jaga senantiasa kelestarian alam,
Supaya hidup jauh dari peristiwa.

19. Tinta hitam dalam pena,
Kancil berteman dengan rusa.
Jangan mengundang bencana,
dengan maksiat dan dosa-dosa.

20. Bunga mawar banyak duri,
Mekar satu di pucuk dahan.
Mari kita introspeksi diri
Telah lupa perayaan Tuhan.

Mari Kita Pelihara Lingkungan dan Alam

21. Mari main kora-kora
Air sarat sampai tumpah.
Wahai saudara-kerabat
Sungai itu bukan tempat sampah

22. Jangan suka mengucap sumpah,
Sumpah penjualdi dalam pasar.
Kalau sungai penuh sampah,
Hujan kecil banjirnya besar.

23. Malam malam pergi menonton,
Sambil makan kue ketan.
Mari kita menanam pohon,
Air terserap meskipun hujan.

24. Pohon kelapa daerah si ketam,
Turun pohon pergi ke hutan.
Sungai jernih kini menghitam,
Penuh dengan banyak sekali polutan.

25. Monyet suka makan pisang,
Lebah hinggap di atas kembang.
Kampung yang asri kini gersang,
Banyak pohon yang ditebang.

26. Sungguh yummy biji selasih,
Tumbuh banyak di tengah taman.
Jika kota kita higienis,
Akan terasa sungguh tenteram.

27. Mata mengantuk sampai lena,
Hutan gunung si pohon kina.
Jika sampah di mana-mana,
Banyak penyakit banyak bencana.

28. Elang putih melesat melayang,
Kancil kecil dalam sangkar.
Jaga hutan jangan ditebang,
Agar jangan hingga banjir bandang.

29. Jangan berbuat sia-sia,
Nanti menyesal di hari renta.
Semua memang salah insan,
Karena serakah terhadap dunia.

30. Kakek tua membaca koran,
Rumah kecil di tepi rawa.
Banjir kini jadi pelajaran,
Dunia ini kan hilang jua.

Kepedulian Terhadap Korban Banjir

31. Gunung tinggi kawasan berkelana,
Rumah terpencil suku sasak.
Sangat murung tertimpa bencana,
Terkena banjir rumahpun rusak.

32. Dari kiri menuju kanan,
Dari maksiat menuju iktikad.
Ingin makan tak ada makanan,
Moga-moga ada kiriman.

33. Pergi ke kota naik kereta,
Sayang terasa sakit kepala.
Mari bantu saudara kita,
Ikhlas cuma mengharap pahala.

34. Kalau luka terasa pedih,
Mari obati dengan bidara.
Bencana tiba jangan bersedih,
Mari bantu sesama kerabat.

35. Sungguh indah kota Palu,
Pergi ke satu belum pernah.
Kirim pemberian pada yang perlu,
Titipkan pada yang amanah.

Nasehat Untuk Kita Semua

36. Masuk hutan jangan tersesat,
perahu sampan masuk ke selat.
Kalau di negeri banyak maksiat,
Bencana datang secepat kilat.

37. Kota Jogja banyak salak,
salak besar warnanya hitam.
Pada alam tidak berakhlak,
Akan datang musibah.

38. Dahan kering dipatahkan,
pohon renta banyak duri.
Jangan saling menyalahkan,
Mari sama-sama muhasabah diri.

39. Hati sepi rasa merana,
Sangat duka sepenuh rasa.
Hujan turun jadi bencana,
Mungkin karena banyak dosa.

40. Warna putih sayap belibis,
datang menyengat kawanan lebah.
Jika masyarakatnegeri bertakwa,
Pasti hidup mereka penuh berkah.

Hujan Turun Tak Henti-henti

41. Negeri afrika banyak gurun,
Negeri kita banyak melati.
Dari malam hujan turun,
Sudah pagi belum berhenti.

42. Kapuk dari pohon randu,
Mangga kecut namanya kemumu.
Hujan rintik suansa syahdu,
Paling enak ngobrol sama kamu.

43. Panjang ekor ikan pari,
Pergi ke pantai pakai topi.
Hujan turun pagi hari,
Nyantai dulu sambil ngopi.

44. Jalan-jalan ke kota Mekah,
Jangan lupa ke Madinah.
Moga hujan jadi berkah,
Suburkan ladang juga sawah.

45. Padang pasir namanya gurun,
Tempat burung meletakkan telur.
Kalau hujan masih turun,
Tarik selimut, yuk kita tidur.

46. Sejuk-sejuk tertiup angin,
Burung nuri melayang melayang.
Hujan turun udara masbodoh,
Paling lezat dipeluk yayang.

47. Rumah glamor ada piano,
Anak kecil giginya tanggal.
Begini nasib jadi jomblo,
Hujan turun meluknya bantal.

48. Susu energi dari milo,
Diminum oleh tukang cangkul.
Memang kasian jadi jomblo,
Kedinginan memeluk dengkul.

49. Kaki sakit berjalan lambat,
Hendak memetik buah tomat.
Hujan turun sangat lebat,
Moga semua tetap selamat.

50. Irian cederawasih,
Bangun tidur sikat gigi.
Cukup sekian terimakasih,
Saya mau tidur lagi.

Pantun Bencana Banjir

51. Tetangga baru orangnya tajir
Jadi miliarder semenjak lahir
Tempat tinggalku terkena banjir
Moga segera akan berakhir.

52. Beli telur hilang sebutir
Mama marah berkata anjir
Setiap hujan, hatiku khawatir
Takut-takut terjadi banjir.

53. Ayam suir di warung Pak Kadir
Pembeli datang dengan bergilir
Bencana banjir bukanlah takdir
Amarah alam sedang bergulir.

54. Yang baca buku namanya Muhajir
Orangnya ramah, tak pernah kikir
Indah kotaku dilanda banjir
Para pemimpinnya pusing berpikir.

55. Indah merambat bunga anyelir
Banyak tumbuh di halaman parkir
Hujan lebat, banjir mengalir
Tak jua surut, sampah memblokir.

56. Padi dipanen menjadi gabah
Petani senang hasilnya bertambah
Banjir datang jadi musibah
Moga semuanya selalu tabah.


Itulah tadi contoh pantun banjir yang bisa memberikan warning kepada kamu tentang betapa bahaya dan merugikannya bencana ini. selama di musim penghujan ini sudah semestinya setiap orang dapat menjaga lingkungannya agar tetap terawat dan bersih sehingga terhindar dari resiko banjir.

Mengingat bahwa salah satu penyebab utama dari banjir adalah menumpuknya sampah karena bisa membuat saluran air menjadi buntu. Maka dari itu, kebiasaan utama yang perlu kamu ubah adalah dengan tidak membuang sampah secara sembarangan.

Cindy Amara

Cindy sangat menyukai kesenian terutama seni budaya dan seni sastra seperti sajak, syair, legenda daerah, pantun, dan puisi.

Leave a Comment