65+ Pantun Kanak kanak: Berisi 2 Baris 4 Baris Penuh Makna

Pantun Kanak kanak tentunya menggunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh mereka. Biasanya berisikan dengan ungkapan dan nasihat bagi si kecil. Pantun untuk anak-anak ini menjadi media belajar yang cukup unik bagi mereka ketika sang ibu sudah kebingungan menentukan cara pembelajaran.

Memperkenalkan pantun kepada anak-anak ternyata juga memberikan manfaat kepada mereka. Pasalnya banyak juga pantun di Indonesia yang memang tujuannya untuk memberikan nasihat dan hal-hal positif tentang kehidupan. Dengan begitu, mereka pun bisa mengambil kebaikan setelahnya.

Belajar pantun ini artinya si kecil juga mempelajari warisan budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Tentu hal ini sekaligus memperkenalkan kepada mereka apa saja kebudayaan yang dipunya oleh tanah air ini. Terlebih juga bisa mendapatkan pesan baik kepada si kecil.

Contoh Pantun Kanak-Kanak

contoh pantun kanak kanak
contoh pantun kanak kanak

Berikut ini adalah contoh pantun anak-anak yang bisa Kamu berikan kepada mereka sebagai orang tua. Pastikan untuk memilih pantun dengan isi pesan-pesan positif seperti layaknya nilai-nilai kehidupan dengan sederhana.

mengingat bahwa umurnya masih anak-anak tentu pesan yang ada di dalamnya juga harus disesuaikan. Misalnya saja Kamu bisa mengingatkan untuk selalu makan tepat waktu, tidak membuang makanan hingga jangan lupa makan sayur.

Pantun Kanak kanak Berisi Sukacita

Si Rambo ayam Atuk Dalang
Dimasak ibu pakai gulai paku
Melihat Ayah pulang
Amat senang hatiku

Pergi ke Taman sama si Aini
Pas di taman bertemu Rahmah
Alangkah senang hati ini
Lihat ibu pulang ke rumah

Jalan-jalan sama si Omah
Pas capek duduk di bangku Jati
Melihat paman datang ke rumah
Bukan kepalang senangnya hati

Di lampu merah ada palang
Palang buatan Pak Andara
Ayah dan Buda sudah Pulang
Senang hati kami bersaudara

Manis buah Srikaya
Tumbuh subur dekat pohon bambu
Riang sekali rasanya
Dapat kado dari ibu

Hari lebaran ada rengginang
Rengginang digoreng Pak Boru
Bagaimana hati tidak riang
Ayah belikan mainan baru

Jalan ke pasar sama si Sekar
Tidak lupa membeli Paru
Akhirnya ibu pergi ke pasar
Pergi membeli celana baru

Ke Gramedia beli buku
Buku yang dibeli terbitan Subagia
Ini hari ulang tahunku
Hati gembira dan bahagia

Malam minggu pergi makan-makan
Tidak lupa beli bakso beranak
Banyak syukur ku ucapkan
Tahun baru dapat makan enak

Sore-sore makan bakso Malang
Makannya bareng si Wulan
Gembira bukan kepalang
Lihat adik sudah bisa jalan

Ke kolam pergi berenang
Tidak lupa mengajak si Gibran
Bagaimana tidak senang
Hari minggu ayah ajak liburan

Minah temannya si Mini
Berkawan lama dengan Si Niku
Lucu sekali rok ini
Pemberian ulang tahunku

Ke pantai bersama si Didik
Pas di pantai bertemu Abalon
Bukan main senangnya adik
Melihat kakak membawa balon

Pergi memancing dapat tenggiri
Digoreng oleh kak Lala
Riang gembira di sore hari
Lihat nenek bermain bola

Peri main ke rumah Marni
Tidak lupa gigi digosok
Bahagianya malam ini
Menanti paman datang esok

Pantun Kanak Kanak Berduka Cita

Pergi ke Danau naik Rakit
Membawa bekal buah Duku
Melihat ibu terbaring sakit
Amat pilu rasa hatiku

Pak RT namanya Raqib
Si Ibu RT namanya Minartu
Sungguh malang nasib
Masih kecil yatim piatu

Masak air hingga mendidih
Hati-hati jangan sampai luka
Bagaimana hati tak sedih
Melihat ayah terluka

Main gunting kertas batu
Yang kalah disuruh jadi babu
Begini nasib jadi piatu
Ingin dipeluk sosok Ibu

Penyanyi terkenal bernama anggun
Anggun adalah artis yang ramah
Ayah amatlah pemarah
Membuat diri selalu tertegun

Paman kini sudah menua
Ubannya di cari oleh si Rini
Pilu rasanya hati ini
Melihat makam orang tua

Seram betul sebuah bidik
Menembus bagian paling sempit
Menangis badan melihat adik
Terbaring lemah di rumah sakit

Di taman ada seekor belalang
Belalang ditangkap oleh si Bubu
Lama ayah tak kunjung pulang
Rindu kami bersama Ibu

Jauh-jauh pergi ke Yaman
Sampai disana membeli Kurma
Cemburu sekali melihat teman
Bisa dipeluk oleh Mama

Ke taman bunga petik Melati
Melati ditanam di sebelah gang
Sedih rasanya hati
Ayah tak kunjung jua pulang

Pergi bertamu ke rumah Pak Kadir
Bertamu bersama si Yayah
Mungkin sudah takdir
Lahir tanpa seorang ayah

Liburan ke Pariaman
Tidak lupa muter ke Bali
Lesu badan melihat paman
Tidak pernah kunjung kembali

Beli kue harga seribu
Kue dibeli di warung si Noku
Menangis kejar melihat ibu
Pergi tanpa mengajak aku

Manis rasanya buah manggis
Manggis manis dari kedondong
Terisak menahan tangis
Karena ayah tidak mau gendong

Air sungai tenang tak beriak
Sungai alami buatan Tuhan
Sakit tenggorokan berteriak
Memanggil ayah dari kejauhan

Pantun Kanak Kanak Permainan

Main kelereng sama si Raihan
Tidak lupa mengajak si Anang
Sudahi semua kegelisahan
Mari kita bersenang-senang

Sekar hobi bermain-main
Hingga lupa ke rumah Prabu
Ayo kita mulai bermain
Jangan pikirkan semua omelan ibu

Bosan main di rumah Rahmah
Akhirnya main di tempat Sinta
Ambil semua boneka dirumah
Kita main di taman kota

Enak rasa es Boba
Diminum bareng-bareng
Waktu pulang telah tiba
Ayo kita main kelereng

Keluar kelas paling akhir
Diberi hadiah oleh Pak Rain
Kapan jam sekolah berakhir
Sudah tak tahan ingin main

Pergi memancing bersama Heru
Pulangnya bersama Pak Torang
Lompat tali sangat seru
Bisa dimainkan banyak orang

Pergi main ke rumah Lala
Lala adalah tetangga si Diah
Kapan kita bermain bola
Siapa menang dikasih hadiah

Ibu memasak sambal petai
Sambal dimakan dengan nasi rendang
Senang rasa main di pantai
Bisa berlari sambil berenang

Beli kain ke Pluit
Tidak lupa mengajak si Gaga
Ayo kita mulai suit
Siapa yang kalah harus jaga

Sekarang sudah masuk bulan Maret
Maret ulang tahun kak Ratu
Senang rasanya bermain karet
Hampir tidak ingat waktu

Kuat kayu pohon meranti
Meranti ditebang oleh Pak Raka
Bilang pada ayah nanti
Jangan lupa membeli boneka

Jauh mendaki gunung Semeru
Semeru terlihat jauh diatas awan
Bola basket paling seru
Dibuat bermain bersama kawan

Hari panas minum air kelapa muda
Pohon kelapa milik Bu Romlah
Senang memang kalau masih muda
Puas bermain hingga lelah

Berangkat sekolah sama si Rada
Rada teman sepermainan
Begitulah kehidupan kaum muda
Tidak jauh dari permainan

Ibu sibuk menggoreng bakwan
Bakwan dimakan oleh Pak Tarman
Riang gembira bertemu kawan
Karena bisa main di taman

Pantun Kanak-Kanak Teka-Teki

Ada baju bentuknya lebar
Baju dibeli untuk Martini
Jika kamu pintar tebaklah ini
Benda apa yang dimasukan ia keluar?

Burung hitam dikasih nama Ratu
Burung bersiul amatlah pintar
Jumlah kakinya hanya satu
Mempunyai kepala besar berputar

Ada rini ada si Rara
Keduanya anak Bu Sekar
Kalau berdiri jadi bendera
Jika turun jadi kue tar

Main ke rumah Pak Marwah
Pulangnya diantar Anin
Merah di atas putih dibawah
Dipasang di hari senin

Jalan sore bersama Riri
Sebelum jalan jangan lupa menyisir
Ada tumbuhan tegak berduri
Hidup biasa di gurun pasir

Ada yang jalan dengan lamban
Ternyata peliharaan punya si Anya
Hidupnya selalu membawa beban
Hewan apa itu namanya?

Digua ia biasanya berdiam diri
Bergantungan hingga keluar liur
Burung apa yang makan dimalam hari
Namun siang ia tertidur?

Tebak nama bahan di rumah Marni
Dimasak sebelum ayam berkokok
Ditanam oleh Pak Tani
Biasa jadi makanan pokok

Punya banyak jumlah kaki
Bentuknya panjang dan ramping
Berjalan hingga ke mata kaki
Terkadang tiba-tiba sudah di samping

Kalau dipegang bisa berduri
Namun harum jika dicium
Bunga apakah itu wahai saudari
Warnanya merah bisa dibuat parfum

Pantun Kanak-Kanak Berisi Tentang Kehidupan

Ke Bogor membeli talas
Tidak lupa dibagi untuk si Tolua
Jadi anak tak boleh malas
Harus berbakti pada orang tua

Bosan makan kue Mpok Titi
Akhirnya singgah di warung Bu Ratu
Ayo jadi anak berbakti
Agar kelak mendapat restu

Ke warung bertemu Pak Markun
Pulangnya Bertemu si Zahra
Belajarlah dengan tekun
Agar bisa jadi juara

Ibu sedang mencari mantu
Calon mantu dari Mandala
Siapa yang suka membantu
Akan banyak dapat pahala

Paman punya banyak itik
Itik hadiah dari Kerabatnya
Dermawan hati si adik
Senang menolong yang tak punya

Ke klinik bertemu Bu Hanaf
Pulangnya bertemu Bik Asih
Kalau salah ucapkan maaf
Jika dibantu terima kasih

Pergi makan bakso beranak
Pas mau bayar ditraktir Mas Prabu
Jangan malas jadi anak
Agar disayang Ayah Ibu

Terbang tinggi si burung Dara
Burung dara milik Bu Ranti
Tolonglah sesama saudara
Agar tidak menyesal nanti

Manis rasanya buah Duku
Dimakan bersama teman-teman
Bacalah banyak buku
Agar banyak punya pengetahuan

Jalan ke Eropa sama bu Tuti
Pulangnya banyak bawa barang
Jadilah anak yang baik hati
Supaya banyak disayang orang

Beli celana dicuci luntur
Celana hasil buatan si Paijin
Bersihkan kamar setelah tidur
Jadi tanda anak yang rajin

Di pasar banyak lalat
Lalat diusir oleh para penjualnya
Jangan lupa untuk shalat
Hidup tidak akan selamanya

Lari sore bareng si Fajar
Pas dijalan bertemu Alfian
Ayo semua rajin belajar
Supaya bisa meraih impian

Pohon ditebang jadikan papan
Dibentuk jadi bangku taman
Jadilah anak yang sopan
Supaya punya banyak teman

Setiap pagi ayam diberi pakan
Pakan diberi agar jadi gemuk merekah
Bacalah doa sebelum makan
Supaya menjadi berkah

Pantun Kanak-Kanak Tentang Belajar

Main seluncur di rumah si Tata
Sebelumnya singgah di rumah Martin
Tuntut ilmu setinggi mungkin
Agar kelak tidak menderita

Hari minggu membeli paku
Paku dipakai untuk pagar
Perbanyaklah membaca buku
Supaya jadi makin pintar

Bunga habis dimakan ulat
Diambil dan dibuang oleh si Rara
Belajarlah dengan giat
Jika memang ingin juara

Ada artis anaknya Tamara
Tamara paling suka rambutnya dikepang
Belajar hingga ke negeri Sakura
Supaya bisa berbahasa Jepang

Bermain bersama si Irma
Pulangnya hingga akhir fajar
Ada sebuah hadiah pantun berima
Agar si anak rajib belajar

Adik berdiri saling berjajar
Berdiri menunggu Bus ke Mandala
Namanya juga belajar
Pasti akan banyak kendala

Pantun Kanak-Kanak Agar Tak Sedih

Jangan suka bilang cemen
Kalau gak pernah makan manggis
Untuk apa adik menangis
Nanti kakak belikan permen

Sobek celananya si Andik
Celana hadiah dari si Kargi
Manis sekali senyuman adik
Sampai bikin sakit gigi

Pasukan paskibra jalan lurus
Di tengah jalan ketemu bebek
Sudah jangan nangis terus
Nanti kamu makin jelek

Ani pintar menari randai
Randai penuh dengan keseimbangan
Pantas hari ini banyak badai
Ternyata si Adik kentut sembarangan

Si nenek giginya ompong
Ompong seperti burung Si Odi
Pantas dari kemarin ada bau gosong
Rupanya si kakak tak mandi-mandi

Malam hujan di bulan kelabu
Dimalam itu menangis anya
Cantik betul anak ibu
Kalau tertawa sipit matanya

Jungkir balik kursi si Rini
Akibat banyak bersendawa
Anak siapa yang manis ini
Cantik sekali kalau tertawa

Ada motor datang menyerempet
Untung terhindar si Rani dan Prabu
Muka kusut kaya karpet
Awas nanti dicuci Ibu

Capek main bola kalau kalah
Harusnya cari lapangan strategis
Ganteng betul jagoan ayah
Kalau tidak menangis


ada banyak hal positif yang bisa Kamu berikan kepada sang buah hati melalui pantun anak-anak seperti ini. Meskipun awalnya mereka belum mengenalinya, tentu hal ini menjadi cara yang unik untuk memperkenalkan nasihat yang berhubungan dengan kebiasaannya.

Misalnya saja jika Kamu ingin mengingatkan kepada mereka untuk tidak lupa menggosok gigi di malam hari. Nantinya sematkan pengingat bahwa kebiasaan ini akan menghindarkan dari gigi ompong. Tentu saja anak-anak akan takut jika memiliki gigi ompong karena tidak rutin menyikat gigi.

Cindy Amara

Cindy sangat menyukai kesenian terutama seni budaya dan seni sastra seperti sajak, syair, legenda daerah, pantun, dan puisi.

Leave a Comment