45+ Pantun Matematika: Trigonometri, Metriks, Bilangan, Aljabar

Pantun Matematika – Membahas tentang seni berpantun, sebenarnya hal ini sudah sering sekali dilakukan oleh banyak orang di zaman dahulu. Namun belakangan ini, jenis pantun pun semakin beragam. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya pantun juga mengikuti perkembangan zaman dan bersifat fleksibel.

Salah satunya yakni pantun matematika yang mungkin berfungsi untuk memberikan hiburan atau bukan nasihat kepada pembacanya. Pantun ini akan dibuat sedikit menyenangkan sehingga tidak seperti aslinya yang terasa sangat sulit bagi sebagian besar orang.

Membuat pantun pun memerlukan ketelitian dan kepekaan untuk memenuhi kaidah penulisannya. Jadi sama halnya untuk mengerjakan beberapa soal matematika. Dengan begitu, pantun pun juga mampu mengasah kepekaan seseorang mengenai penggambaran kehidupan sehari-hari mereka.

Contoh Pantun Matematika dan Artinya

contoh pantun matematika
contoh pantun matematika

Berikut ini adalah contoh pantun matematika yang bisa menggambarkan kepekaan, ketelitian dan kedisiplinan seseorang dalam mengerjakan soalnya. Istilah matematika ternyata juga dapat dimanfaatkan untuk menghibur hati bagi pembacanya.

Jadi agar pantun tidak terasa membosankan, maka tidak ada salahnya bagi Kamu untuk menggunakan beberapa istilah matematika saat membuatnya. Hal ini akan terdengar begitu lucu dan tidak seperti biasanya.

Pantun Matematika Lucu

Bapak makan nasi goreng gerobak pakai acar
Belum ada lima menit isi piringnya sudah hilang
Suara sepatu guru matematika sudah terdengar
Semua yang sedang asyik sendiri kembali ke kursi masing-masing

Kakak sepupu baru saja dilamar
Besok aku akan kasih hadiah barangkali kue buatan sendiri
Di tengah keheningan kelas, Bu Lusi menerangkan seputar aljabar
Tiba-tiba Ella yang sedang bercanda teriak, “nggak ada tantangannya, Sari!!”

Minum teh hijau paling enak tak pakai gula
Membuat tenang jiwa dan raga
Bu Lusi terkaget-kaget lalu melotot sambil membalas perkataan Ella
“Kamu mau tantangan? Ulangan mendadak sekarang juga!”

Pantun Matematika Angka

Kura-kura berjalan pelan membawa rumahnya
Ingin pelihara langsung saja bawa pulang
Berbicara soal angka matematika jagonya
Jangan bilang tak perlu kalau tak bisa berhitung

Baju yang kotor jangan minta cuci mama
Bisa cuci sendiri tanda sudah mandiri
Siapa masih ingat bilangan prima
Dua tiga sebelas tujuh belas semua yang dibagi satu dan dirinya sendiri

Pantun Matematika Motivasi

Lari dari gerhana matahari lemari es segera kubuka
Minum sebotol teh botol dingin hingga puas
Hari ini di jam ketujuh ada pelajaran matematika
Beberapa teman mulai terlihat tak antusias

Kalau belanja pakaian jangan maruk
Ingat belum siapkan tabungan untuk periksa gigi
Sejujurnya waktu siang membuatku mengantuk
Tapi kakakku pernah bilang sesuatu tentang matematika yang bikin aku sadar lagi

Nana ke rumah tetangga menagih hutang
Tetangga bilang “nanti tunggu gajian” sambil meringis
Dek, matematika bukan hanya belajar rumus atau menghitung sudut ruang
Tapi membiasakan kamu berpikir logis dan kritis

Kalau belum menang undian jangan iri
Ayo main ke danau sebelah kasih makan angsa
Kakak bilang belajar berhitung itu melatih sisi otak kiri
Kamu akan menjadi pemikir rasional dan analitis yang akan berguna hingga dewasa

Pantun Matematika Tentang Kemerdekaan

Belajar matematika dengan mudah bukan lagi sekedar angan
Segera ambil ponsel pintar dan unduh aplikasinya
Merdekanya Indonesia butuh perjuangan
Tapi yang terdengar hanya lantunan lagu “Hari Merdeka”

Punya ponsel pintar maka gunakanlah kepintarannya
Biar jadi wadah belajar matematika dengan lebih seru dan terarah
Jangan hanya ingat tujuh belas delapan empat lima
Namun juga perjuangannya yang penuh keringat bahkan darah

Tengah malam inginnya tenggelam dalam lamunan
Begitu lega sehabis menyelesaikan soal matematika hingga terbawa mimpi
Sebagai anak muda sudahkah punya peran?
Tak perlu muluk-muluk bisa mulai dari lingkungan terdekat dan dirimu sendiri

Pantun Matematika Geometri

Malam sebelum tidur jangan lupa cuci muka
Biar segera sembuh jerawatnya
Siapa tahu cabang tertua dalam ilmu matematika?
Tahu tidak? Geometri jawabannya

Sehabis makan mohon sampah dibuang
Itu baru namanya manusia berpendidikan dan mandiri
Pernah belajar menghitung ruang persegi, lingkaran, tabung?
Semuanya berkaitan dengan geometri, bahkan botol minum yang kamu pegang ini

Tak betah berada di pesta begitu inginnya pulang ke rumah
Menikmati waktu terbaik bersama kucing dan diri sendiri
Kata bunda ia dulu sangat suka geometri sewaktu sekolah
Takjub dengan banyaknya bentuk yang hadir di semesta berkat geometri

Pantun Matematika Jomblo

Kakek di seberang mengucap halo
Kuhampiri dan kuajak mengobrol rupanya dulu ahli matematika
Tak perlu malu menjomblo
Malu itu kalau tak bisa menghargai orang lain sedang bicara

Pagi sejuk paling enak keliling kompleks sambil lari
Selanjutnya barulah selonjorkan kaki sambil berterimakasih pada diri
Yang penting berfokus pada pengembangan diri
Barulah jodoh akan menghampiri

Matematika dulunya terasa menyebalkan dan membuat hati gerah
Setelah lulus ternyata sedikit kangen dengan rutinitas itu
Hadapi mereka yang banyak bertanya tak perlu marah
Tenang saja karena masih banyak urusan lain yang membutuhkan perhatianmu

Pantun Matematika Tentang Matriks

Lebaran segera tiba bersiap menjamu tamu
Sajikan suguhan yang sehat jangan biasakan gula dan gorengan saja
Matriks dan vektor bertemu
Mengaku ahli matematika sudahkah kenal mereka?

Jalan berkeliling kompleks ingin beri kesempatan para kucing untuk hidup
Beri makanan tempat tinggal dan perlakuan yang layak
Kerumitan matriks rupanya hampir sama dengan tantangan hidup
Dikenali, diproses, lalu diselesaikan bukannya justru ditolak

Pantun Esensi Matematika

Masak ikan dengan terasi
Baju dipasang dengan serasi
Mari tingkatkan literasi
Jangan lupakan numerasi.

Ular datang hendak membelit
Lalu ditimpuk pendekar sakti
Matematika memanglah sulit
Tapi itu ilmu yang pasti.

Kue nangka rasanya legit
Makan salak rasanya pahit
Belajar angka berdigit-digit
Matematika tak terlalu sulit.

Wajah ayu karena berlian
Pohon nangka di depan empang
Jika kamu hafal perkalian
Matematika sangatlah gampang.

Wajah cemberut terlihat kurus
Petani datang menebar humus
Matematika perlu latihan terus
Jangan sekedar menghafal rumus.

Pantun Matematika Penuh Nasihat

Jika dua bilangan genap
Maka tiga bilangan ganjil
Jadi anak belajarlah sigap
Agar kelak menjadi terampil.

Setelah sepuluh adalah sebelas
Dikurang sembilan, jadinya dua
Jangan mengeluh, janganlah malas
Banyak belajar biar tak kecewa.

Kotak persegi jumlahnya enam
Tiap sudutnya berjumlah empat
Setiap pagi marilah senam
Supaya sehat mudah didapat.

Angka ganjil contohnya sebelas
Dikurang tiga jadi delapan
Sejak kecil hidupnya malas
Masa depan hilang harapan.

Segitiga dan pitagoras
Hitung sudut tak kira-kira
Marilah kita bekerja keras
Agar hidup makin sejahtera

Pantun Matematika dan Cinta

Bilangan bulat, bilangan desimal
Ada juga bilangan pecahan
Marilah kita saling mengenal
Semoga cinta datang perlahan.

Belajar hitung tentang integral
Tambah susah dicampur kuadrat
Cinta padamu akhirnya gagal
Karena ujiannya terlalu berat.

Adik belajar bilangan prima
Kakak belajar tentang kalkulus
Cintaku indah tak banyak drama
Karena mekar secara tulus.

Belajar sendiri tentang geometri
Sambil menggambar sebuah persegi
Cintaku suci sudah terpatri
Ku harap engkau tak akan pergi.

Bangun datar layang-layang
Punya dua garis diagonal
Kalau ingin disayang-sayang
Mari kita saling mengenal.

Satu titik, dua koma
Kamu cantik siapa yang punya?

Empat dikali empat
Sama dengan enam belas
Sempat tidak sempat
Saya harap segera dibalas.

Satu ditambah satu, dua jawabnya
Aku bersama kamu buat selamanya.

Hari kamis belajar aritmatika
Hari selasa menghitung massa
Cinta bersemi di antara kita
Semoga indah sepanjang masa.

Angka berkurang menjadi minus
Malam petang menghitung sinus
Hatiku gersang, hatiku tandus
Cintamu hilang, kasih pun hangus.

Guru membahas tentang aljabar
Kakak belajar tentang geometri
Jika di dada berdebar-debar
Tandanya cinta sudah terpatri.

Dulu belajar bilangan prima
Saat SMA belajar logaritma
Aku sudah menunggu lama
Kapan cintaku engkau terima?

Layang-layang, belah ketupat
Oktagonal sudutnya delapan
Rindu menjulang makin merapat
Entah berjumpa sampai kapan.

Membuat persegi dengan tali
Tulis data jangan berdiri
Cinta pergi tiada kembali
Hanya bisa menggigit jari.

Bangun datar trapesium
Belajar tahun tentang lustrum
Bukan karena otakku mesum
Tapi tubuhmu memang harum.


Itulah tadi contoh pantun matematika yang juga banyak dijumpai di internet. Ada berbagai istilah dalam matematika yang bisa Kamu gunakan saat hendak membuat pantun, misalnya aljabar, algoritma, pecahan, segitiga sama kaki, trigonometri, fungsi kuadrat dan masih banyak lagi.

Bagi pecinta matematika, tidak ada salahnya untuk mereka menyusun pantun dengan menggunakan beberapa istilah matematik di dalamnya. Jadi meskipun senang menghitung namun juga memiliki keterampilan dalam merangkai kata-kata khususnya saat membuat pantun sendiri.

Cindy Amara

Cindy sangat menyukai kesenian terutama seni budaya dan seni sastra seperti sajak, syair, legenda daerah, pantun, dan puisi.

Leave a Comment